Anatomi Fisologi
MATERI 1
KONSEP ANATOMI FISIOLOGI
- Pengertian anatomi, fisiologi
- Cabang ilmu anatomi
- Ilmu yang mempelajari struktur tubuh tertentu
- Struktur tubuh manusia
- Istilah yang berkaitan dengan anatomi tubuh manusia
Pengantar
Anatomi
berasal dari bahasa Yunani
- Ana : memisah-misahkan / mengurai
- Tomos : memotong-motong
Anatomi
:
ilmu
mempelajari struktur tubuh/ susunan tubuh dan
hubungan
bagian-bagiannya satu sama lain.
Fisiologi
:
Ilmu
yang mempelajari faal, fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.
Fisiologi
didasarkan pada fungsi seluler dan molekuler tubuh dan berhubungan dengan ilmu
dasar fisika dan kimia.
Cabang
ilmu anatomi :
- Anatomi makroskopis : Ilmu yang mempelajari susunan alat-alat tubuh dengan jalan memotong dan memisahkan bagian-bagian tubuh.
- Anatomi mikroskopis : Ilmu yang mempelajari susunan alat-alat tubuh dengan menggunakan kaca pembesar/ mikroskop.
- Anatomi Sistemik : Ilmu yang mempelajari tentang tiap-tiap sistem yang terdapat dalam tubuh.
- Anatomi regional : Ilmu yang mempelajari letak alat-alat tubuh satu dengan yang lainnya.
- Anatomi perkembangan (embriologi) : Ilmu yang mempelajari perubahan yang terdapat pada sel mulai dari kehamilan sampai anak lahir.
- Anatomi permukaan : Ilmu yang mempelajari tentang letak alat-alat dalam tubuh yang diproyeksikan ke luar tubuh.
- Anatomi Perbandingan : Ilmu yang berhubungan dengan persamaan dan perbedaan antara susunan tubuh manusia dan makhluk yang lebih rendah/binatang.
- Anatomi radiologi : Ilmu yang mempelajari ukuran tubuh manusia yang berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain.
Ilmu
yang mempelajari struktur tubuh tertentu
- Artrologi ; Ilmu yang mempelajari tentang sendi
- Dermatologi ; Ilmu yang mempelajari tentang kulit
- Gastrologi ; Ilmu yang mempelajari tentang saluran cerna (lambung dan usus)
- Kardiologi ; Ilmu yang mempelajari tentang jantung
- Miologi ; Ilmu yang mempelajari tentang otot
- Neurologi ; Ilmu yang mempelajari tentang persarafan
- Oftalmologi ; Ilmu yang mempelajari tentang mata
- Osteologi ; Ilmu yang mempelajari tentang tulang
- Urologi ; Ilmu yang mempelajari tentang saluran kemih dan reproduksi
Struktur
tubuh manusia
- Sel adalah suatu unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
- Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang pekerjaannya tersusun menjadi satu dan mempunyai fungsi tertentu
- Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu dalam tubuh manusia
- Sistem organ adalah kumpulan berbagai organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Bidang
tubuh
- Medial : Bidang tengah, yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang hampir sama.
- Bidang sagital : membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri/ bidang yang sejajar dengan median.
- Bidang frontal/koronal : membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang / tegak lurus dgn bidang sagital.
- Bidang transversal : membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah/ bidang melintang tegak lurus pada arah panjang badan.
Bangun
yang menonjol
Epikondilus
: Benjolan buku tulang yang bukan persendian
Kondilus
: Buku tulang(tonjolan bulat di ujung tulang) merupakan bagian dari sendi
Krista :
Penonjolan berbentuk garis yang lebar (tepi tulang) terdapat diantara dua buah
tulang
Linea :
Penonjolan tulang berbentuk garis yang rata
Pekton :
Pinggir atau balung
Prosesus
: Taju (penonjolan tulang) yang agak tajam
Tuberkulum
: Penonjolan tulang berbentuk bulat kecil
Tuberositas
: Penonjolan tulang berbentuk bulat besar
Bangun
lengkung
Fossa :
Lekuk tulang yang luas pada permukaan tulang
Fossula
: Lekuk tulang yang kecil pada permukaan tulang
Fovea :
Lekuk tulang yang agak rata
Foveola
: Lekuk kecil yang agak rata pada tulang
Insisura
: Takik berbentuk huruf V
Sulkus :
Alur/celah yang memanjang terdapat pada tulang
Lubang,
saluran, ruangan
Apertura
: Pintu atau bolongan
Duktus :
Lubang atau buluh
Fissura
: Celah atau retak
Foramen
: Lubang bulat tempat pembuluh darah dan saraf
Kanalis
: Lubang berbentuk saluran
Kavum :
Rongga atau ruangan
Meatus :
Liang atau pintu saluran
Sellula
: Ruang kecil
Arah /
kedudukan bagian tubuh
Anterior
(=depan) / ventralis : bagian depan tubuh
Contoh: Lambung
terletak anterior terhadap limpa.
Posterior
(=belakang) /dorsalis : Ke arah belakang
Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk
Superior
(=atas) / kranial : Ke arah atas tubuh yg berdiri
Contoh: Mulut terletak superio terhadap dagu.
Inferior
(=bawah) / kaudal : bagian tubuh yang menjauhi kepala dan mengarah ke bagian
bawah tubuh.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
Medial :
bagian dari struktur tubuh yang terdekat dengan grs imajiner tubuh/garis
median/ Ke arah tengah menuju bidang median.
Contoh: Jari
manis terletak medial terhadap jari jempol.
Lateral
: mengarah ke samping, menjauhi garis imajiner tubuh
Contoh: Telinga
terletak lateral terhadap mata.
Proksimal
: mengacu pada bagian suatu struktur yg mendekati garis tengah tubuh.
Contoh: Siku
terletak proksimal terhadap telapak tangan.
Distal :
mengacu pada bagian suatu struktur yang menjauhi grs tengah tubuh/ Lebih dekat
dengan ujung anggota.
Contoh:
Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
Superfisial
: setiap bagian yang dekat dengan permukaan tubuh.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
Internal
: bagian yang terletak di dalam tubuh
Longitudinal
: Membujur/ke arah ukuran panjang
Perifer
: Menuju permukaan tubuh
Plantar
: Ke arah telapak kaki
Radialis
: Sebelah arah tulang pengumpil
Transversal
: Melintang
Ulnarus
: Sebelah arah tulang hasta
Volaris
: Ke arah telapak tangan
Regio /
bagian tubuh
- Epigastrik : Daerah ulu hati, bagian tengah atas perut
- Hipogastrika : Bagian bawah perut
- Hipokondrial dekstra : Daerah samping bawah perut sebelah kanan
- Hipokondrial sinistra : daerah samping bawah perut sebelah kiri
- Ileum dekstra : Daerah tulang usus kanan
- Ileum sinistra : Daerah tulang usus kiri
- Lumbal dekstra : Pinggang kanan
- Lumbal sinistra : Pinggang kiri
- Umbilikus : Pusar
Arah
pergerakan
Abduksio
: Menjauhkan dari tubuh
Adduksio
: Mendekat/menuju tubuh
Ekstensio
: Meluruskan kembali
Fleksio
: Melipat atau membengkokkan
Rotasio
: Gerakan paksi atau memutar
Sirkumduksio
: Gerakan sirkuler
Inversi
: gerakan sendi pergelangan kaki yg memungkinkan telapak kaki menghadap ke
dalam atau ke arah medial.
Eversi :
gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke arah
luar
Protaksi
: memajukan bagian tubuh, spt saat menonjolkan rahang bawah ke depan atau
membusungkan dada.
Retraksi
: gerakan menarik bagian tubuh ke arah belakang spt saat meretraksi mandibula
Elevasi
: pergerakan struktur ke arah superior spt saat mengatupkan mulut.
Depresi
: menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, spt saat membuka mulut.
Pergerakan
anatomis
Istilah
yang sering dipakai lainnya
Ekstremitas
: Anggota gerak
Abdomen
: Rongga Perut
Torak :
Rongga Dada
Pelvis :
Rongga Panggul
Mantis :
Tangan
Pedis :
Kaki
Volarmanus
: Telapak Tangan
Planta
Pedis : Telapak Kaki
Superfisial
: Sebelah Luar
Prufunda
: Sebelah Dalam
Ante
Brakhii : Lengan Bawah
Brakhium
: Lengan Atas
Femoris
: Tungkai Atas
Kruris :
Tungkai Bawah
Internus
: Bagian Dalam
Eksternus
: Bagian Luar
Kaput :
Kepala
Kauda :
Ekor
Kolum :
Leher
Korpus :
Badan
Breve :
Pendek
Longus :
Panjang
Dekstra
: Bagian kanan
Sinistra
: Bagian kiri
Rekta :
Lurus
Oblikus
: Miring
Magna :
Besar
Minima :
Kecil
Trunkus
: batang badan
Falangus
: Jari-jari/Ruas Jari
MATERI 2
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
2.1 PENGERTIAN S.PENCERNAAN
Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal)
- sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
2.2 PROSES PENCERNAAN
- Pencernaan fisik / mekanis
Proses perubahan molekul makanan yg besar menjadi
kecil2, misal : penghancuran makanan dgn gigi atau dgn otot lambung
- Pencernaan kimiawi
Proses perubahan molekul2 bahan organik yg ada dlm
bahan makanan dr bentuk yg kompleks menjadi molekul yg lebih sederhana dgn
bantuan enzim
# Sist pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yg
berhub dgn proses pencernaan.
# Sist pencernaan berfungsi utk mengolah bhn mknan mjd
sari mknan yg siap diserap tbh.
# Proses pencernaan tjd pd KH, prot, lemak; sdgkan vit,
mineral dan air lgsg diserap dan digunakan o/ tbh
2.3 SALURAN PENCERNAAN
Anatomi sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus)
- Mulut (oris)
- Tenggorokan/faring/tekak
- Kerongkongan/Esofagus
- Lambung (ventrikulus)
- Usus halus (intestinum minor), terdiri dari : Duodenum (usus 12 jari), Jejunum dan Ileum
- Usus besar (intestinum mayor), terdiri dari : Sekum, Kolon asendens, Kolon transversum, Kolon desendens, Kolon sigmoid
- Rektum
- Anus
ORGAN PENCERNAAN TAMBAHAN:
- Gigi/ geligi
- Lidah
- Kelenjar ludah
- Kandung empedu
- Hati
- Pankreas
2.4 MULUT
Mulut/oris adalah jalan
masuk untuk sistem pencernaan. Rongga mulut terdiri atas 2 bagian :
- Bagian luar yang sempit atau vestibula → ruang antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
- Bagian rongga mulut bagian dalam dilapisi oleh selaput lendir. Yang dibatasi oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis, disebelah belakang bersambung dgn faring
Dilakukan 2 jenis pencernaan di dalam rongga mulut :
- Pencernaan mekanik: pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn air ludah sehingga terbentuk bolus).
- Pencernaan kimiawi: pemecahan zat pati /amilum oleh ptialin menjadi maltosa.
-
GELIGI
Ada 2
macam:
- Gigi sulung, mulai tumbuh pd anak-anak umur 6-7 bln. Lengkap pd umur 2½th, jumlahnya 20 buah, disebut jg gigi susu, terdiri dari : 4buah gigi taring (denskaninus), 8buah gigi seri (densinsisivus) dan 8buah gigi geraham (molare).
- Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pd umur 6-18th, jumlahnya 32buah, terdiri dari : 12buah gigi seri (densinsisivus) , 4buah gigi taring, 8buah gigi geraham belakang (molare) dan 8buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi
gigi :
- Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
- Gigi taring (memutuskan/merobek makanan yg keras & l iat )
- Gigi geraham (mengunyah/menggiling makanan yg sdh dipotong-potong).
-
LIDAH
Terdiri dari otot serat lintang/lurik (otot sadar,
dapat digerakkan ke seluruh arah), dilapisi selaput lendir.
Terbagi
3 bagian:
- Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis yg ber fungsi menutup jalan nafas saat menelan.
- Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung saraf pengecap
- Apeks lingua (ujung lidah)
Fungsi
lidah : mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat
pengecap dan menelan serta merasakan makanan.
-
KELENJAR LUDAH
Terdapat 3 kelenjar ludah besar di dalam mulut :
- Kelenjar parotis : terletak di sebelah bawah depan daun telinga, di antara otot prosesus mastoid kiri dan kanan dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresi dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam rongga mulut.
- Kelenjar sublingualis : terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinvus) menuju lantai rongga mulut.
- Kelenjar submandibularis : terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingual . Salurannya(duktus whar ton) menuju lantai rongga mulut
Kelenjar liur :
#1 : Kelenjar Parotis
#2 : Kelenjar Submandibula
#3 : Kelenjar Sublingua
Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva)
untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan kira
” 160 0cc sa liva disekresikan setiap hari . >99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari
garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri) dan amilase
(ptialin).
Ptialin bekerja di rongga mulut (PH6,3-6,8) dan masih bekerja
di dalam lambung ± 15menit sampai asam lambung menurunkan PH dan tdk bekerja.
Yg dapat merangsang pengeluaran saliva → rangsangan parasimpatis, adanya makanan di rongga
mulut, membaui , melihat dan memikirkan makanan, suara memasak.
2.5 FARING
Organ yg menghubungkan rongga mulut dgn kerongkongan
(esofagus), yg panjangnya ± 7cm.
Berupa saluran berbentuk kerucut, letaknya dibelakang
rongga hidung dan rongga mulut dan di depan ruas tulang belakang
3 bagian
faring:
- Nasofaring : bagian superior (bagian yg sama tinggi dgn hidung)
- Orofaring : bagian media (bagian yg sama tinggi dgn mulut), terdapat amandel / tonsil di dinding lateral orofaring.
- Laringofaring : bagian inferior (bagian yg sama tinggi dgn laring)
2.6 ESOFAGUS
- Dr mulut, mknan menuju esofagus / kerongkongan
- Kerongkongan berupa tabung otot yg pjgnya sekitar 25 cm, memanjang dr akhir rongga mulut hingga lambung
- Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos
- Oleh krn ototnya tersusun scr memanjang dan melingkar mk jika tjd kontraksi scr bergantian akan tjd gerakan peristaltik → dgn gerak peristaltik ini mknan terdorong menuju lambung
2.7 LAMBUNG
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan
berbentuk seperti kandang keledai.
Letak : dibawah diafragma di depan pankreas dan limpa,
agak ke sebelah kiri
Kapasitas lambung 1-2 liter
Lapisan lambung dari dalam keluar :
- Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-lipat, disebut juga rugae
- Lapisan otot sirkuler/ m.aurikularis
- Lapisan otot miring/ m.obliqua
- Lapisan otot memanjang/ m.longitudinalLapisan jaringan ikat/ serosa
Bagian lambung terdiri dari :
- Fundus/bagian yg menonjol keatas
- Korpus/badan
- Antrum pilorus; membentuk sfingter pilorus
- Kurvatura minor : di sisi kanan lambung
- Kurvatura mayor : di sisi kiri lambung lebih panjang dari kurvatura minor
- Osteum kardiak
Fungsi
Lambung :
1.Motoris : Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan
makanan o/ peristaltik lambung dan getah lambung.
2.Sekresi dan pencernaan :
- Enzim Pepsin →memecah protein menjadi asam amino (albumin dan pepton).
- HCL→ mengasamkan makanan, desinfektan, merangsang keluarnya hormon sekretin yg merangsang pankreas mengeluarkan sekretnya, mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin, merangsang hormon Kolesistokinin yg merangsang empedu mengeluarkan getahnya
- Enzim Lipase lambung → memecah lemak menjadi asam lemak, gliserida
- Sekresi faktor intrinsik : VitB1 → p`bentukan eritrosit
- Sekresi mukus → melindungi sel” lambung dari kerusakan o/HCL
2.8 USUS HALUS
Usus halus Atau intestinum minor merupakan bagian yang berpangkal pada pilorus, yg
panjangnya ± 6 meter, merupakan saluran paling panjang.
Fungsi Usus halus:
- Menerima zat” makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran limfe
- Menyerap protein dalam bentuk asam amino
- Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah usus yg menyempurnakan makanan :
- Enterokinase : mengaktifkan enzim proteolitik dari getah pankreas
- Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
a.
Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
b.
Maltose mengubah maltosa menjadi monosakarida
c.
Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida
Usus halus (intestinum minor), terdiri dari:
- Duodenum (usus 12 jari)
- Jejenum
- Ileum
Lapisan usus halus dari dalam ke luar:
- Lapisan mukosa
- Lapisan otot sirkuler/m.sirkuler
- Lapisan otot memanjang /m.longitudinal
- Lapisan serosa
1. Duodenum
- Disebut juga usus 12 jari
- Panjangnya ± 25cm
- Pada lengkungan terdapat pankreas
- Bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu, dimana getah keduanya dikeluarkan ke duodenum
- Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase
- Getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan :
- Amilase (mencerna hidrat arang menjadi disakarida), tripsin (mencerna protein menjadi asam amino), lipase (mencerna lemak menjadi gliserol dan asam lemak).
2. Jejunum
- Disebut juga usus kosong
- Panjangnya ±2-3 meter
- Kelenjar usus menghasilkan enzim pencernaan seperti yg dihasilkan pankreas
3. Ileum
- Disebut juga usus penyerapan
- Panjangnya ±4-5 meter
- Makanan akan diserap oleh jonjot usus.
- Asam amino dan glukosa, vitamin, mineral akan diangkut oleh kapiler darah, sedang asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh limfe melalui lakteal.
2.9 USUS
BESAR
- Usus besar/kolon dilapisi o/ membran mukosa tanpa lipatan kec pd bag rektum
- Fgs utamanya a/ mengabsorbsi air, membtk massa feses dan membtk lendir u/ melumasi permukaan mukosa
- Dlm usus bsr terdpt bakteri E.Coli yg hidup pd mknan yg tdk dpt dicerna o/mans, mis selulosa dan menghslkan vit K dan biotin
- Ke-2 produk yg disintesis Ecoli tsb diserap msk ke dlm tbh mll dinding kolon
Jd dlm usus bsr tdk tjd pencernaan mekanis maupun kim,
yg tjd a/ penyerapan air dan pembtkan feses yg tersimpan 24 jam
SEKUM
→ Di bawah sekum terdapat apendiks vermiformis/ umbai cacing
untuk pertahanan terhadap infeksi, panjangnya 6 cm. terdapat katup ileosekal
untuk mencegah regurgitasi. Dalam lapisan sub mukosa apendiks berisi sejumlah
besar pembuluh limfe.
Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah
kanan, membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke
kiri, disebut fleksura hepatika.
Kolon Transversum
Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai
kolon desendens, berasa di bawah abdomen, sebelah kiri terdapat fleksura
lienalis, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika.
Kolon Desendens
Panjangnya ±25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri
membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri. Bersambung
dgn kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid
Terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya
menyerupai huruf S, ujung bawah berhubungan dgn rektum
2.10 REKTUM & ANUS
Rektum → sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan ditempat yang
lebih tinggi → kolon
desendens.
Catatan :
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum → timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Jika defekasi tidak terjadi → sering kali material akan dikembalikan ke usus besar,
dimana penyerapan air akan kembali dilakukan.
Anus → lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air
besar-BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
2.11 HATI
Letak : bagian
atas rongga abdomen disebelah kanan bawah diafragma, beratnya ± 1,5kg.
Fungsi :
- Mengatur distribusi makanan
- Mengatur protein darah
- Menyaring bakteri dan zat toksik
- Menghancurkan eritrosit yg mati
- Mengubah pro vit A menjadi vit A
- Membuat empedu
- Mengubah NH3 menjadi ureum
2.11 KANDUNG EMPEDU
- Sebuah kantong berbentuk terong, merupakan membran berotot, letaknya didalam lobus disebelah permukaan bawah hati
- Panjangnya 8-12cm, berkapasitas 60 cm3
- Getah empedu, suatu cairan yg disekresi setiap hari oleh sel hati : 500-1000cc, meningkat sewaktu mencerna lemak.
2.12 PANKREAS
Letak : dibelakang lambung, panjangnya ± 15cm, lebar
5cm, berat rata-rata 60-90gr, strukturnya mirip kelenjar ludah, bagian2nya :
kaput, korpus dan ekor.
Hasil sekresi pankreas:
- Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans
- Getah pankreas, mengandung:
- Amilase : amilum→maltosa
- Lipase : lemak→ asamlemak+gliserol
- NaHCO3 : Basa
- Tripsinogen Enterokinase Tripsin
2.13 PROSES PENCERNAAN MAKANAN
1.Mengunyah
Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh gigi menjadi
bagian-bagian keci l yang lebih mudah dicerna. Ludah akan membungkus bagian
dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya→ Bolus
2.Menelan (deglusi )
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya
tarik bumi , tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ri tmik yang
disebut dengan peristalt ik. Seluruh proses terjadi dalam 2 detik
3.Makanan di lambung
- Pencampuran 15-20 detik
- Kimus : sudah bercampur dgn cairan lambung
- Kontraksi lapar : terjadi bi la lambung kosong, setelah beberapa jam
4.Pengosongan lambung
ter jadi karena per istalt ik yang kuat: kontraksi
tonik sfingter pi lorus
5.Pergerakan usus halus dan kolon
- Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong(8-15 jam) untuk mendorong kimus dar i katup i leosekal sampai ke kolon t ransversum. Dipermudah refleks gast rokol ik dan duodenokol ik
- Haustralchurning : Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorpsi air. 2,5 L air diabsorbsi dlm 24jam, berlangsung selama 5 menit.
- Colon Peristaltik : Gelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan otot sirkuler, mendorong chyme ke colon
6.Sekresi saluran cerna
- Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh dengan hasil feses.
- Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
2.14 KELENJAR PENCERNAAN
- Kel pencernaan berfgs menghslkan enzim2pencernaan
- Sari2 mknan yg diserap usus halus akan melewati hati terlbh dulu
- Hati berfgs sbgi pengatur keseimb zat mknan dlm drh dan sbgi pensekresi empedu
- Empedu mengandung garam, garam empedu, pigmen empedu, air, kolesterol dan lesitin
- Garam2 empedu berfgs menurunkan tegangan butiran lemak agar dpt diemulsikan shg mdh diserap
- Empedu menghslkan pigmen bilirubin dan biliverdin
HARUS DIINGAT !!
MATERI 3
ANFIS SISTEM URINARIA
PENDAHULUAN
Sistem
perkemihan → tatanan
yang terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra yang melaksanakan serangkaian proses untuk tujuan :
a.Mencapai homeostatis internal yang dicirikan oleh :
- Keseimbangan cairan tubuh
- Keseimbangan elektrolit tubuh
- Keseimbangan asam basa tubuh
- Terbebasnya tubuh dari sisa metabolisme, racun dan zat toksik
b.Keseimbangan dan keselarasan berbagai proses dalam
tubuh
seperti :
- Pengaturan tekanan darah
- Perangsangan produksi sel darah merah
- Pengaturan metabolisme kalsium dan fosfat
GINJAL (REN)
- Ginjal dikelilingi berbagai lapisan jaringan yang melindungi dan mempertahankan posisi ginjal.
- Lapisan terluar → kapsul renalis merupakan jaringan fibrous, yg dikelilingi oleh lapisan lemak perirenal dan fascia gerota yang akan melindungi semua bagian ginjal hilum, area dimana pembuluh darah keluar dan masuk daerah ini.
- Lapisan paling dlm berupa rongga ginjal → pelvis renalis
- Struktur Ginjal
Ginjal mengandung jutaan (±1
juta) unit penyaring darah yang disebut nefron.
Ginjal tersusun atas 2
lapisan yaitu :
1.Korteks (kulit ginjal),
mengandung badan
malpighi dan tubulus. Badan malpighi
terdiri dari glomerulus dan simpai
Bowman
2.Medulla (sumsum ginjal).
Mengandung
tubulus. Tubulus bermuara pada pelvis
renalis (ruang ginjal)
- Letak & Bentuk Ginjal
- Ginjal merupakan alat ekskresi utama manusia
- Ginjal berada di bagian belakang peritoneum (retroperitoneal) di depan 2 kosta terakhir.
- Bentuk ginjal seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram.
- Jumlahnya 2 buah dan terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang pinggang
- Fungsi Ginjal
- Mengekskresikan zat sisa metabolisme yang bersifat racun seperti amoniak atau urea
- Mempertahankan keseimbangan cairan
- Mempertahankan keseimbangan asam basa cairan tubuh
- Mempertahankan keseimbangan garamgaram dan zat lain dalam tubuh
Struktur Nefron
- Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan saluran (tubulus) dan berfungsi menyaring darah
- Badan malpighi terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman.
- Saluran nefron (tubulus) terdiri atas empat bagian yaitu tubulus proksimal, loop henle, tubulus distal dan tubulus kolektifus yang bermuara pada pelvis renalis atau ruang ginjal
STRUKTUR MIKROSKOPIS GINJAL
- Nefron : unit fungsional ginjal.
- Untuk setiap ginjal diperkirakan ada 1-1,25 juta nefron.
- Setiap nefron dapat berfungsi sebagai unit yang independen.
- Setiap ginjal dapat menyaring sekitar 1200ml/menit, suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung.
- Nefron ada 2 jenis yaitu :
- Nefron kortikal : Nefron ini lebih pendek dari juxtamedula.
- Nefron juxtamedula
- Setiap nefron terdiri dari sistem vaskuler dan sistem tubular.
FUNGSI GINJAL
a.Pengaturan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan
cairan & elektrolit tubuh diatur mllui
proses :
- Filtrasi → pergerakan cairan melalui membran biologik, diakibatkan perbedaan tekanan hidrostatik di kedua sisi membran. Tekanan hidrostatik→ kekuatan molekul air dalam menahan dinding ruang dimana air mengalir.
- Difusi → pergerakan bebas dari zat melewati membran partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
- Transport aktif → pergerakan zat melewati membran sel dimana energi sel diperlukan.
- Dinamika kapiler
- Osmosis
Perembesan suatu larutan melalui selaput semi permeabel
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
b.Pengaturan Asam Basa Tubuh
Keseimb
asam basa → pengaturan
konsentrasi ion hidrogen dalam tubuh.
c.Pengaturan Tekanan Darah
- Ginjal memegang peranan dalam mempertahankan tekanan darah melalui mekanisme rennin-angiotensin-aldosteron.
- Renin yang dihasilkan oleh junxtaglomerulus akan mempengaruhi tekanan darah melalui proses berikut :
URETER
- Terdiri
dari 2 saluran pipa yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
- Panjangnya
kira-kira 25-30 cm dan diameternya 0,5 cm.
- Letaknya
dalam rongga abdomen dan sebagiannya di rongga pelvic.
- Dinding
ureter terdiri dari 3 lapisan yaitu :
- Lapisan
luar terdiri dari jaringan fibrous
- Lapisan
tengah merupakan lapisan otot polos
- Lapisan
dalam merupakan membran epitel transisional
- Lapisan
dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltik setiap 5 menit sekali yang akan
mendorong air kemih masuk ke dalam vesika urinaria.
- Ureter
tidak mempunyai spingter tapi beberapa oblique berfungsi sebagai spingter untuk
mencegah aliran balik dari vesika
urinaria ke ureter.
VESIKA URINARIA
- Merupakan reservoar sebelum urin dikeluarkan.
- Dapat berkontraksi dan relaksasi oleh karena keberadaan otot polos.
- Kemampuan vesika urinaria dalam menampung urin dapat mencapai 500 cc atau lebih, hal ini dipengaruhi oleh kondisi otot vesika dan posisi tubuh.
- Bagian vesika urinaria : Fundus, korpus dan verteks
- Dinding vesika urinaria terdiri dari :
- 3 lapis otot polos (serabut spiral, longitudinal dan sirkuler)
- 1 lapisan mukosa dari epitelium transisional (peralihan)
URETRA
- Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi mengeluarkan / menyalurkan air kemih keluar.
- Pada laki-laki → uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah kelenjar prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis.
- Panjang uretra laki-laki kira-kira 17-20 cm.
- Uretra pada wanita terletak di belakang simpisis pubis berjalan lurus dengan panjang kurang lebih 3-4 cm.
- Uretra memiliki spingter yang mengatur keluarnya urin, terdiri atas spingter eksternum dan internus.
- Spingter internus berperan dalam mencegah urin bercampur dengan semen saat ejakulasi.
- Spingter eksternus berperan dalam proses miksi.
Proses pembentukan urin
a.Proses filtrasi (ultra filtrasi)
- Setiap menit kira-kira 1200 ml darah (540 ml sel darah dan 660 ml plasma) masuk ke glomerulus untuk filtrasi
- Membran filtrasi normal hanya dapat dilalui plasma dengan garam, glukosa dan molekul kecil lainnya.
- Terjadi di Simpai Bowman. Hasilnya : Urin primer (filtrat glomerulus)
b.Proses reabsorbsi
- Cairan filtrasi dipekatkan di tubulus dan zat penting bagi tubuh di reabsorbsi
- Reabsorbsi terjadi secara pasif bergantung pada adanya ADH.
- Terjadi di tubulus kontortus proksimal sampai gelung Henle. Hasilnya : Urin sekunder (filtrat tubulus)
c.Proses sekresi
- Tubulus dapat mensekresi atau menambah zat ke dalam cairan filtrasi. Terjadi di tubulus kontortus distal sampai tubulus kolektifus. Hasilnya : Urin sesungguhnya
- Sel-sel tubulus membentuk ammonia yang bersenyawa dengan asam kemudian akan diekskresi sebagai garam ammonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap alkalis.
- Setelah berlangsung reabsorbsi, sebagian cairan filtrasi plasma disalurkan ke dalam vena renalis dan sisanya sebagai urin.
- Saluran ekskresi ginjal di mulai dari parenkim ginjal yaitu calix minor, calix mayor, pelvis renalis lalu di ekskresi ke ureter sampai vesika urinaria.
Faktor yang mempengaruhi jumlah urine :
- Jumlah air yang diminum
- Stimulus saraf renalis
- Hormon antidiuretika (ADH)
- Garam yang dikeluarkan dari darah
- Pengeluaran glukosa
URINE
- Vol urine 1-2 cc/Kg BB/ Jam
- Komposisi urin: 95 % air, zat sisa hasil metabolisme protein Ureum, Asam urea, amoniak dan kreatinin, elektrolit (Na, Ca, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat), pigmen (bilirubin, urobilin), toksin, hormon.
- BJ urin 1,015-1,020
- PH normal urin 4,5 -8,0
Materi
4
ANATOMI
DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
4.1 SISTEM
REPRODUKSI
REPRODUKSI
→ Proses menghasilkan
individu baru dari organisme sebelumnya (kemampuan berkembangbiak).
SISTEM
REPRODUKSI → Suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang
biak.
TUJUAN
REPRODUKSI → untuk mempertahankan
jenis dan melestarikan jenis agar tidak punah.
PADA
MANUSIA → untuk menghasilkan
keturunan yang diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
4.2 ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
MONS
PUBIS/MONS VENERIS (TUNDUM)
Merupakan
bantalan yang terdiri dari jaringan lemak di bagian anterior Symphisis
Pubis . Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
VULVA
Merupakan
suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.
LABIUM MAYORA (BIBIR BESAR), Memiliki panjang 7,5 cm, mempunyai fungsi sama
dengan skrotum pada pria, banyak ditumbuhi rambut pubis, banyak mengandung urat
saraf, merupakan pelindung vagina.
b.
LABIUM MINORA (BIBIR KECIL), Lipatan jaringan tipis di balik labium mayora,
tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan
ujung serabut saraf.
CLITORIS
(KLENTIT)
Jaringan
ikat yang dapat mengeras dan tegang (erektil), bagian yang menyerupai penis
pada pria, banyak mengandung ujung syaraf yang sensitif terhadap rangsangan.
VESTIBULUM
(SERAMBI)
Daerah
dengan batas atas clitoris , batas bawah forchette, batas lateral
labia minora. Berasal dari sinus
urogenital . Terdapat 6 muara pada vestibulum ;
- Meatus
uretra, 2,5 cm dibawah klitoris
- Dua
duktus skene, bermuara 6 mm ka/ki uretra
- Ostium/Introitus
vagina, terdapat hymen pada (gadis).
- Dua
duktus kelenjar bartholini, muara duktus diluar hymen untuk mempertahankan
genitalia eksterna tetap lembab. Mensekresikan lendir yang berfungsi sebagai
pelumas pada saat bersenggama.
HYMEN
(SELAPUT DARA)
Lapisan
tipis yang menutupi sebagian besar liang senggama, di tengahnya berlubang supaya
kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuknya terdiri dari 4 tipe:
– Kribiformis
(ringkih), banyak dijumpai di Asia termasuk Indonesia, mempunyai pori-pori
seperti saringan kelapa.
– Semilunaris
(Asia Selatan; India, Arab & Eropa), sifatnya elastis
– Septalis
(Afrika, Negro, Amerika latin, Indian), sifatnya sangat elastis
– Imperforata,
justru tidak mempunyai pori-pori sehingga darah haid tidak
pernah keluar dan mengumpul mulai di vagina, rahim sampai saluran telur, di
pecahkan/di robek sehingga darah haid keluar
Hymen
tertutup disebut hymen occluvisium
PERINEUM
(KERAMPANG)
Daerah
antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus
panjangnya ± 4 cm. Batas otot-otot diafragma pelvis
dan diafragma urogenitalis .
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk
memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
FORCHETTE
Merupakan
lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan
ujung bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium
vagina.
VAGINA
Berbentuk
seperti tabung dengan dinding luar dilapisi membran epitel, berlipat-lipat (rugae) pada
bagian dalam dan menghasilkan lendir untuk menjaga kelembaban untuk mempermudah
kopulasi. Dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Pada bagian dalam
terdapat otot polos yang berkontraksi ketika terangsang. Kontraksi menyebabkan
liang vagina membesar. Pembagian vagina: anterior vagina (9 cm), posterior
vagina (11 cm). Vagina Mengandung glicogen yang menghasilkan asam susu pada
vagina sehingga pH vagina dipertahankan pada kondisi asam (3,5 – 4,5)
FUNGSI VAGINA : ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir
dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Titik Grayenbergh (G-spot) → merupakan titik daerah sensorik
di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi
orgasmus vaginal.
UTERUS
(RAHIM)
Suatu
struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritonium
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa
rahim, dalam keadaan tidak hamil,
rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus.
Rahim mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :
- BADAN
RAHIM (korpus uteri ) berbentuk segitiga
- LEHER
RAHIM ( serviks uteri) berbentuk silinder, dan
- RONGGA
RAHIM (kavum uteri )
Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu
dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus
mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
a. PERIMETRIUM, yaitu
lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
b. MIOMETRIUM, yaitu
lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus
dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
c. ENDOMETRIUM, merupakan
lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan
maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh
bersamaan dengan sel ovum matang.
FUNGSI RAHIM : Setiap bulan berfungsi dalam siklus haid,
tempat janin tumbuh dan berkembang, berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan
sesudah bersalin.
OVARIUM
(INDUNG TELUR)
Merupakan
organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut
pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Di dalam
ovarium terdapat jaringan bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan telur
(ovum), beratnya 5-6 gr. Di dalam ovarium juga terdapat bakal telur (oogonium)
yang sudah jenuh pada saat bayi wanita di lahirkan, jumlah antara 100.000 –
450.000
Terdapat
banyak folikel (kantong kecil berdinding epitel
dan
berisi ovum). Folikel menghasilkan hormon estrogen, sedangkan hormon progesteron
dihasilkan oleh corpus luteum, yaitu folikel yang telah pecah.
FUNGSI OVARIUM : sebagai tempat memproduksi ovum dan
perkembangan
sel telur, menghasilkan hormon kelamin berupa estrogen dan progesteron yang
mempengaruhi perekembangan sekunder wanita, ikut serta mengatur haid.
TUBA
FALLOPI/OVIDUCT
Merupakan
saluran yang keluar dari rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya
3-8 mm. Dikelilingi otot polos sejajar dan melingkar untuk menimbuklan gerak
peristaltik , bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu
rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Pembagian
tuba fallopi :
- Pars
Infundibulum, merupakan bagian pangkal tuba yang mempunyai umbai
(fimbrae) yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dari
ovarium ke uterus pada peristiwa ovulasi.
- Pars
Ampularis, tempat terjadinya pertemuan antara ovum dan sperma
- Pars
Ismus, bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
- Pars
Interstitialis , bagian yang terdapat di dinding uterus
FUNGSI TUBA FALLOPI/OVIDUCT : sebagai saluran telur, menangkap
dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, tempat terjadinya pembuahan
(konsepsi=fertilisasi).
FIMBRIAE
Merupakan
serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan
ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk
menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
INFUNDIBULUM
Merupakan
bagian ujung oviduct yang berbentuk corong membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel
ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
CERVIX
Merupakan
bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran
vagina dan sebagai jalan keluarnya janin
dari uterus menuju saluran
vagina.
SALURAN
VAGINA
Merupakan
saluran lanjutan dari cervix dan
sampai pada vagina.
4.2 FISIOLOGI SISTEM
REPRODUKSI WANITA
- · MEKANISME OOGENESIS
OOGENESIS
→ Proses pembentukan dan
perkembangan sel
ovum → Dibentuk di dalam Ovarium.
Selama
28 hari sekali sel ovum dikeluarkan
oleh ovarium. Sel telur
ini
telah matang (mengalami peristiwa ovulasi).
Selama
hidupnya
seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400
buah
sel ovum.
Setelah
masa menopause yaitu berhentinya
seorang wanita untuk
menghasilkan
sel ovum yang matang karena sudah tidak
dihasilkannya
hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitar
usia 45-50 tahun.
OOGENESIS,
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
→ Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel sel folikel sekitar sel ovum.
→ Hormon Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormon LH.
→ Hormon LH yang berfungsi
merangsang terjadinya ovulasi : proses pelepasan sel ovum matang.
→ Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat
sekresi FSH dan LH.
OVUM (SEL GAMET BETINA)
Ovum merupakan gamet betina
yang nantinya akan melakukan fusi (penyatuan) dengan spermatozoon untuk
membentuk zigot pada proses Fertilisasi.
Ovum pada manusia bersifat Microlechital yaitu ovum dengan kuning
telur yang sedikit dan memiliki ukuran kecil dengan rata-rata berdiameter 1,5μ.
Ukuran
ovum > ukuran spermatozoon → karena
material isi ovum terdiri dari glikogen, kuning telur dan protein yang terakumulasi
dalam sitoplasma.
Ovum
bersifat non motil karena tidak memiliki alat pergerakan seperti spermatozoon.
Ovum memiliki bentuk yang bulat dan mampu bergerak pasif untuk sampai ke Tuba Fallopii karena adanya bantuan dari
gerakan silia di bagian Infundibulum
dan Ampula Tuba Fallopii.
STRUKTUR DAN FUNGSI OVUM
Ovum
didesain khusus untuk memuat muatan genetis berupa 23 kromosom, dan merupakan
gamet dari wanita. Dan untuk melindungi muatan genetis tersebut, ovum harus memiliki
beberapa lapisan pelindung, antara lain:
- Zona Pellusida → lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian dalam. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoon.
- Membran Vitellin → lapisan transparan di bagian tengah ovum.
- Korona Radiata → merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
Bagian
lain dari ovum :
- Nukleus → berisi 23 kromosom.
- Sitoplasma → berisi glikogen, kuning telur & protein.
- Mitokondria → menghasilkan cadangan makanan bagi ovum.
# FUNGSI OVUM : Sebagai bakal janin,
berperan dalam proses fertilisasi (fusi dengan sperma) → membentuk zigot → embrio/janin →
organisme dewasa.
KETERANGAN
Ovum
manusia menghasilkan hormon fertilizin, berfungsi :
• Mengaktifkan
sperma untuk bergerak
• Menarik
sperma (sebagai gerak kemotaksis)
• Mengaglutinasi
sperma agar sperma berkumpul disekeliling ovum
- · SIKLUS MENSTRUASI
MENSTRUASI → Perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap
bulannya. Lamanya menstruasi Nrata-rata 5 hari (rentang 3-6 hari), dengan
jumlah darah rata-rata 50 ml
(rentang
20-80 ml).
Siklus
menstruasi merupakan serangkaian peristiwa yang secara kompleks saling
mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hypothalamus
dan hipofisis serta di ovarium.
SIKLUS
MENSTRUASI, terdiri dari 4 fase yaitu :
1.
FASE MENSTRUASI
Peristiwa
luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding
endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormon
estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidak
ada. Fase ini berlangsung sekitar 5 hari dari awal menstruasi.
2.
FASE PROLIFERASI/FASE FOLIKULER/FASE PRA-OVULASI
Merupakan
periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sekitar hari ke 5 hingga ovulasi.
Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar 4 hari atau
menjelang perdarahan menstruasi berhenti. Sejak itu penebalan terjadi 8-10 x
lipat, dan berakhir sampai ovulasi. Fase proliferasi dipengaruhi oleh stimulasi
estrogen yang berasal dari folikel ovarium (folikel de graaf).
3.
FASE OVULASI/FASE LUTEAL
Ditandai
dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah
menstruasi. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel akan
mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan
hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang
kaya akan pembuluh darah.
4.
FASE PASCA OVULASI/FASE SEKRESI
Ditandai
dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus
albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon estrogen dan
progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan
terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan
terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase
pendarahan/menstruasi.
4.3
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA
• PENIS
Merupakan
organ kopulasi → organ u/ berhubungan
antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen (air mani) ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti
oleh selaput tipis (kulup) yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
• SCROTUM
Merupakan
Kantung yang tergantung di bawah penis dan berisi testis laki-laki. Kantung
berfungsi untuk mempertahankan testis di suhu 34˚C, dimana suhu tersebut adalah
suhu untuk testis yang paling efektif dalam menghasilkan sperma.
• TESTIS
Berjumlah
sepasang, berfungsi menghasilkan sel kelamin sperma (sitogenik) dan hormon
kelamin testosteron (endokrinik) untuk mempertahankan ciri kelamin sekunder. Di
dalam testis terdapat tubulus semeniferus tempat pembentukan sperma pd suhu di bawah
suhu tubuh (± 35 derajat). Diantara tubulus ini terdapat sel-sel interstitial
Laydig yg menghasilkan hormon testosteron. Sel sertoli berfungsi memberi
nutrisi pada sperma. Setiap testis melalui tubulus seminiferus akan
menghasilkan 200 – 250 juta spermatozoa.
• EPIDIDIMIS
Berjumlah
sepasang, panjang ± 6 cm, berfungsi untuk pematangan dan penyimpanan sperma.
Epididimis merupakan sambungan langsung dari ductus semeniferus sehingga
merupakan saluran yang langsung keluar dari testis.
• VAS
DEFERENS
Berjumlah
sepasang, panjang 40-50 cm, berfungsi untuk menyalurkan sperma yang berasal
dari epididimis menuju vesikula seminalis.
• SALURAN
EJAKULASI
Berjumlah
sebuah, berfungsi untuk menampung semen yang akan dikeluarkan pada waktu
ejekulasi. Bagian ini mengandung otot polos yang berfungsi memberi tekanan pada
kantong sehingga sperma dapat memancar dengan kuat.
• URETHRA
Berjumlah
sebuah, berfungsi untuk pengeluaran urine dan sel sperma. Saluran bermuara di
ujung penis.
• CORONA
Merupakan
mahkota penis yaitu kulit sambungan di mana kepala dan batang penis menyatu.
• CORPORA
CAVERNOSA
Dua
ruang didalam penis yang kenyal, dapat menjadi tegak jika terisi aliran darah
dari arteri, sehingga menyebabkan ereksi.
• KULUP
Selaput
kulit tipis yang meliputi kepala penis.
• FRENULUM
Bagian
daging di bawah penis yang menghubungkan ke batang kepala penis
- · KELENJAR PADA ORGAN REPRODUKSI PRIA
• VESIKULA
SEMINALIS
Merupakan
tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah
sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi
sperma dan bersifat alkali.
Berfungsi
untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita.
• KELENJAR
PROSTAT
Berjumlah
sebuah, berfungsi untuk memproduksi cairan berwana putih yang bersifat alkalis. Cairan ini berfungsi
untuk menyeimbangkan cairan dalam vagina.
• KELENJAR
COWPER’s/COWPERY/BULBOURETHRA
Kelenjar
yang menghasilkan getah berupa lendir yang bersifat alkali.
Berfungsi
untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
4.4
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
- · MEKANISME SPERMATOGENESIS
SPERMATOGENESIS
→ Proses pembentukan sel
spermatozoa → Dibentuk di dalam tubulus seminiferus. Berlangsung selama 74
hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional.
Sedangkan
proses pematangan sel sperma di dalam
epididimis → SPERMIOGENESIS
Sperma
ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga
tidak
ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu
kelainan
yang menghambat penghasilan sperma
pada
pria.
SPERMATOGENESIS,
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
→ Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli
untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu
spermatogonium
melakukan spermatogenesis.
→ Hormon LH yang berfungsi
merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosteron yaitu suatu hormone
sex yang penting untuk perkembangan sperma.
SPERMATOZOA (SEL GAMET JANTAN)
- Spermatozoa → Spermatozoon dalam jumlah banyak.
- Semen → Cairan mani yang diejakulasikan pria (terdiri atas plasma semen dan spermatozoa).
- Volume semen yang biasa diejakulasikan rata-rata adalah 3,5 ml dan setiap 1 ml semen rata-rata mengandung 120 juta spermatozoon.
- Setiap sperma memiliki 23 kromosom → Segala informasi mengenai tubuh manusia, bahkan hingga seluk-beluknya yang paling kecil, tersimpan dalam kromosom ini.
- Spermatozoon ini memiliki ukuran yang sangat kecil yaitu dengan panjang 0,05 μm.
- Spermatozoon tersebut memiliki kemampuan berenang hingga 1-4 mm/menit → mampu menggetarkan ekornya > 1000 kali hanya untuk berenang 1,25 cm.
STRUKTUR DAN FUNGSI SPERMA
Bagian-bagian
sperma yang mendukung proses fertilisasi, diantaranya :
1. Bagian
Kepala
Terdapat
NUKLEUS (berisi 23 kromosom) dan SITOPLASMA
yang
diselubungi membran tebal yang dinamakan AKROSOM
# Fungsi
akrosom : pelindung & menghasilkan enzim, yaitu :
- HIALURONIDASE → enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada korona radiata
ovum, sehingga spermatozoon dapat menembus dan membuahi ovum.
- AKROSIN → enzim protease yang dapat menghancurkan glikoprotein yang
terdapat di zona pellusida ovum.
2. Bagian
Badan
Mengandung
MITOKONDRIA berbentuk spiral dan berukuran besar, berfungsi sebagai penyedia
ATP/ energi untuk pergerakan ekor.
3. Bagian
Ekor
Pada
bagian ekor sperma yang cukup panjang terdapat AXIAL FILAMENT pada bagian dalam
& MEMBRAN PLASMA dibagian luar →
Berfungsi untuk pergerakan sperma → Berupa
FLAGELLA untuk pergerakan spermatozoon → Bagian
ini mengandung
sedikit
sekali sitoplasma dan mengandung rangka
poros
yang disebut AXONEMA.
# FUNGSI
SPERMA :
- Membuahi ovum dengan
membawa 23 kromosom (22 autosom,1 gonosom) → bergabung
dengan 23 kromosom ovum → Dengan
demikian, bahan dasar pertama manusia berupa 46 kromosom akan terbentuk.
- Kromosom seks (gonosom)
pada sperma → menentukan jenis kelamin
zigot hasil fertilisasi.
KRITERIA AIR MANI NORMAL
- Cairan sedikit kental;
- Volume 3-5 cc;
- Lebih dari 60% sperma bergerak aktif;
- Jumlah sperma 60-100 juta/cc, bila kurang dari 20 juta/cc menunjukan infertilitas (mandul);
- Jumlah sperma yang normal harus lebih besar dari 70%.
MEKANISME EREKSI DAN EJAKULASI
Ereksi
merupakan salah satu fungsi vaskuler korpus kavernosum di bawah pengendalian
saraf otonom. Pada kondisi biasa, saraf simpatis menyebabkan kontriksi arteriol
yang menuju ke korpus kavernosa, sehingga aliran darah yang menuju ke sana
sedikit. Pada rangsangan seksual atau yang lain, maka saraf para simpatis akan
menyebabkan dilatasi arteriol yang menuju ke kavernosa. Sinusoid pada korpus kavernosa
dipenuhi darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga darah tetap berada di
sinusoid korpus kavernosa. Penis menjadi keras.
Ketika
timbul ejakulasi, saraf simpatis menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga
aliran darah yang ke kavernosa mengecil. Darah dari sinusoid korpus kavernosa
mengalir ke vena, penis menjadi lunak. Impuls simpatis menyebabkan kontraksi
peristaltik di duktus testis, epididimis, dan duktus deferen menyebabkan sperma
mengalir ke sepanjang saluran. Impuls parasimpatis menyebabkan otot bulbokavernosum
berkontraksi secara berirama, menyebabkan cairan semen keluar.
4.5
FERTILISASI/KONSEPSI (PEMBUAHAN)
- FERTILISASI → PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DGN SEL SPERMA TERJADI DI 1/3 SALURAN TELUR (TUBA FALOPII).
- HASIL PERTEMUAN SEL TELUR DGN SEL SPERMA → ZIGOT
- PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DGN SEL SPERMA DI STIMULI OLEH HORMON ESTROGEN.
- PENGHAMBATAN PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DGN SEL SPERMA PADA 2/3 BAGIAN ATAU 3/3 BAGIAN DARI SALURAN TELUR DILAKUKAN OLEH HORMON PROGESTERON.
- SEL TELUR DI OVULASI MELALUI OVARIUM MASUK KE SALURAN MELALUI JARINGAN FIMBRIAE.
4.6 PRENANSI (KEHAMILAN)
- DIMULAI DGN TERBENTUKNYA ZIGOT → INTI SEL TELUR MELEBUR DGN INTI SEL SPERMA.
- SEL SPERMA AKAN MENGELUARKAN 2 ENZIM UTAMA YAITU: AKROSIN & HIALURONIDASE.
- SETELAH SEL SPERMA-1 MASUK, MAKA SEL TELUR AKAN MEMBENTUK MEMBRAN PROTEKSI (PERLINDUNGAN) AGAR SPERMA-2 BERIKUT TDK DPT MENEMBUS SEL TELUR.
- PERSAINGAN (KOMPETISI) SANGAT SPORTIF → 40 % MATI, 30 % ABNORMAL, 30 % BERSAING ANTARA 15 % KE KANAN/KIRI → AKHIRNYA TINGGAL 2,5 % → DIBUTUHKAN HANYA 1 SPERMA UNTUK MEMBUAHI.
4.7
HORMON YANG BERPERAN DALAM KEHAMILAN
●PROGESTERON & ESTROGEN
Merupakan
hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan.
Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormon estrogen makin banyak
dihasilkan seiring
dengan
bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus.
Sedangkan hormon progesteron semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi
uterus.
●PROLAKTIN
Merupakan
hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula
mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu
agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
●HCG
(hormone chorionic gonadotrophin)
Merupakan hormon untuk
mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja pada hari ke-8 hingga minggu ke-8 pada
masa kehamilan. Hormon
ini ditemukan pada urine wania
pada uji kehamilan.
●Hormon
oksitosin
merupakan hormon yang
berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.
4.8 HORMON YANG BERPERAN
DALAM KELAHIRAN/PERSALINAN
●Relaksin
→ merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.
●Estrogen
→ merupakan hormon yang
mempengaruhi hormon
progesteron yang menghambat kontraksi uterus.
●Oksitosin
→ merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
4.9 KONTRASEPSI
- PRINSIP KONTRASEPSI DALAM REPRODUKSI
Bertujuan untuk mencegah bertemunya
sel sperma dengan sel
ovum sehingga tidak
terjadi fertilisasi.
- MACAM CARA DALAM KONTRASEPSI
→ Sistem
kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.
→ Secara
hormonal yaitu menghambat proses ovulasi.
→ Kimiawi
yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal
douche untuk wanita.
→ Mekanik
yaitu dengan menggunakan alat-alat
kontrasepsi.
→ Sterilisasi
yaitu dengan membuat setril organorgan reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi
untuk pria dan tubektomi untuk wanita.
Materi5
ANATOMI
DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF
PENGERTIAN
- Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lainnya.
- Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh.
- Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum)
- Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf
- Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)yang berupa rangsangan atau tanggapan.
FUNGSI
Sistem saraf
sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu:
1. Pengatur /
pengendali kerja organ tubuh,
2. Pusat pengendali
tanggapan,
3. Alat komunikasi
dengan dunia luar.
STRUKTUR SEL SARAF
- Setiap neuron terdiri da ri satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel.
- Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
- Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain.
- Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
JENIS SEL SARAF
Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk,
yaitu:
A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Interneuron
D. Pyramidal cell
E. Motor neuron
Terdapat 3 (tiga)
jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu:
1. Sel Saraf
Sensorik (saraf Aferen)
Berfungsi menghantarkan
rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang
belakang.
2. Sel Saraf
Motorik (saraf Eferen)
Berfungsi menghantarkan
impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf
Penghubung/ intermediet/ asosiasi
Merupakan penghubung
sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Berdasarkan letak
kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
- Saraf Otak
- Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf
Perifer/ tepi
- 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
- 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
3. Sistem Saraf
Autonom/ saraf tak sadar
- Susunan saraf simpatik
- Susunan saraf parasimpatik
OTAK TERDIRI DARI:
1. Otak
besar (Serebrum)
Berfungsi untuk untuk
pengaturan semua aktivitas mental → yaitu berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar terletak
di bagian depan otak. Terdiri atas :
- Bagian belakang →pusat penglihatan.
- Bagian samping →pusat pendengaran
- Bagian tengah →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
- Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
2. Otak kecil
(Cerebellum)
Berfungsi untuk mengendalikan
& Mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh. Letak
otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.
3. Otak
Tengah (Mesensefalon)
- Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang)
- Di depan otak tengah ada talamus (Pusat pengatur sensoris) Dan hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera makan, Keseimbangan cairan tubuh)
- Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).
PELINDUNG OTAK
1. TENGKORAK.
2. RUAS-RUAS
TULANG BELAKANG.
3. TIGA LAPISAN
SELAPUT OTAK (MENINGEN).
- DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang)
- ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan limfa)
- PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
SUMSUM
1. SUMSUM LANJUTAN
(MEDULLA OBLONGATA).
- Banyak mengandung ganglion otak.
- Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
2. SUMSUM TULANG
BELAKANG (MEDULLA SPINALIS)
- Fungsi : (1) Penghubung impuls dari dan ke otak. (2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.
- Di bagian dalam → ada (1) akar dorsal → mengandung neuron sensorik. (2) akar ventral → mengandung neuron motorik.
- Pada bagian putih → terdapat serabut saraf asosiasi.
Saraf Tepi (Saraf perifer)
Untuk menhantarkan impuls
dari reseptor ke pusat saraf (saraf aferen) → selanjutnya dari pusat saraf ke efektor (saraf eferen).
Beberapa urat saraf
bersatu membentuk jaringan urat saraf.
Pleksus = jaringan
urat saraf.
Sistem Saraf Tepi
1. 12 pasang saraf
serabut otak (saraf cranial)
- 3 pasang saraf sensori.
- 5 pasang saraf motori.
- pasang saraf gabungan.
- 8 pasang → saraf leher (servikal).
- 12 pasang → saraf punggung (Torakal)
- 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
- 5 pasang → saraf pinggul (Sakral)
- 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Sistem Saraf Simpatis
- Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
- Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
- Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
- Pra ganglion pendek.
- Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion.
- Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion.
- Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ yang dibantu.
- Berpangkal pada medulla oblongata
- Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
- Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral
GERAK
1. Gerak Sadar
- Memerlukan kerjasama dari kulit otak .
- Jalannya rangsang Reseptor →saraf sensorik →otak →saraf motorik → efektor
2. Gerak Otomatis
- Gerak yang sudah menjadi kebiasaan akhirnya tidak butuh dipikirkan lagi.
- Masih membutuhkan kerjasama dari kulit otak.Misal : menulis, mengayuh sepeda.
3. Gerak Refleks
- Tidak membutuhkan kerjasama dari kulit otak (tidak memerlukan kontrol otak).
- Lengkung refleks jarak terpendek untuk gerak refleks.
- Jalannya rangsang :
- Refleks otak → saraf asosiasi ada di dalam otak → misal : mengedip.
- Refleks sumsum tulang belakang → sel saraf asosiasi ada di dalam sumsum tulang belakang → misal : refleks pada lutut.
Prinsip Penghantaran impuls dapat
melalui dua cara, yaitu:
• Penghantaran Impuls
melalui Sel Saraf dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel.
• Penghantaran Impuls
melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain.
NEUROTRANSMITER
adalah Zat kimia yang dapat menyebrangkan impuls dari neuron pra sinapsis
ke post sinapsis.
Macam-macam
neurotransmiter:
1. Asetilkolin → diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase
(dihasilkan oleh membran post sinapsis).
2. Noradrenalin →terdapat pada sistem saraf simpatik.
3. Serotonin → terdapat di otak.
4. Dopamin → terdapat di otak.
#ISTILAH
- Reseptor = satu/sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.
- Efektor = sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsang. Contoh otot dan kelenjar.
- Neuron = sel saraf.
- Urat saraf = akson + dendrit yang bergabung dalam satu selubung.
- Ganglion/simpul saraf = kumpulan badan sel saraf.
- Dendrit = serabut saraf pendek → untuk mengirimkan impuls ke badan sel saraf.
- Akson = neurit = serabut saraf panjang→ untuk mengirimkan impuls dari badan ke jaringan lain.
- Selubung serabut saraf : selaput myelin dan selaput neurilemma.
- Selaput myelin → Lapisan lemak yang merupakan kumpulan sel schwann yang menempel pada akson. Fungsi : 1. Melindungi akson. 2. memberi nutrisi.
- Selaput neurilemma → membran plasma sel schwann.
- Nodus ranvier → bagian akson yang tidak terbungkus myelin. Fungsi : mempercepat penghantaran impuls.
- Sel schwann → sel glia (sel yang menunjang dan melindungi neuron) yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin.
- Telodendria = Ujung akson dari saraf motoris.
0 komentar:
Posting Komentar