Anatomi Fisologi



MATERI 1

KONSEP ANATOMI FISIOLOGI
  • Pengertian anatomi, fisiologi 
  • Cabang ilmu anatomi
  • Ilmu yang mempelajari struktur tubuh tertentu 
  • Struktur tubuh manusia 
  • Istilah yang berkaitan dengan anatomi tubuh manusia 


Pengantar
Anatomi berasal dari bahasa Yunani
  • Ana : memisah-misahkan / mengurai 
  • Tomos : memotong-motong

Anatomi :
ilmu mempelajari struktur tubuh/ susunan tubuh dan
hubungan bagian-bagiannya satu sama lain.
Fisiologi :
Ilmu yang mempelajari faal, fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.
Fisiologi didasarkan pada fungsi seluler dan molekuler tubuh dan berhubungan dengan ilmu dasar fisika dan kimia.


Cabang ilmu anatomi :
  • Anatomi makroskopis : Ilmu yang mempelajari susunan alat-alat tubuh dengan jalan memotong dan memisahkan bagian-bagian tubuh. 
  • Anatomi mikroskopis : Ilmu yang mempelajari susunan alat-alat tubuh dengan menggunakan kaca pembesar/ mikroskop. 
  • Anatomi Sistemik : Ilmu yang mempelajari tentang tiap-tiap sistem yang terdapat dalam tubuh. 
  • Anatomi regional : Ilmu yang mempelajari letak alat-alat tubuh satu dengan yang lainnya. 
  • Anatomi perkembangan (embriologi) : Ilmu yang mempelajari perubahan yang terdapat pada sel mulai dari kehamilan sampai anak lahir. 
  • Anatomi permukaan : Ilmu yang mempelajari tentang letak alat-alat dalam tubuh yang diproyeksikan ke luar tubuh. 
  • Anatomi Perbandingan : Ilmu yang berhubungan dengan persamaan dan perbedaan antara susunan tubuh manusia dan makhluk yang lebih rendah/binatang. 
  • Anatomi radiologi : Ilmu yang mempelajari ukuran tubuh manusia yang berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain.

Ilmu yang mempelajari struktur tubuh tertentu
  • Artrologi ; Ilmu yang mempelajari tentang sendi 
  • Dermatologi ; Ilmu yang mempelajari tentang kulit 
  • Gastrologi ; Ilmu yang mempelajari tentang saluran cerna (lambung dan usus) 
  • Kardiologi ; Ilmu yang mempelajari tentang jantung 
  • Miologi ; Ilmu yang mempelajari tentang otot 
  • Neurologi ; Ilmu yang mempelajari tentang persarafan 
  • Oftalmologi ; Ilmu yang mempelajari tentang mata 
  • Osteologi ; Ilmu yang mempelajari tentang tulang 
  • Urologi ; Ilmu yang mempelajari tentang saluran kemih dan reproduksi

Struktur tubuh manusia
  • Sel adalah suatu unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. 
  • Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang pekerjaannya tersusun menjadi satu dan mempunyai fungsi tertentu 
  • Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu dalam tubuh manusia 
  • Sistem organ adalah kumpulan berbagai organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Bidang tubuh
  • Medial : Bidang tengah, yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang hampir sama. 
  • Bidang sagital : membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri/ bidang yang sejajar dengan median.
  • Bidang frontal/koronal : membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang / tegak lurus dgn bidang sagital.
  • Bidang transversal : membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah/ bidang melintang tegak lurus pada arah panjang badan.
Bangun yang menonjol
Epikondilus : Benjolan buku tulang yang bukan persendian
Kondilus : Buku tulang(tonjolan bulat di ujung tulang) merupakan bagian dari sendi
Krista : Penonjolan berbentuk garis yang lebar (tepi tulang) terdapat diantara dua buah tulang
Linea : Penonjolan tulang berbentuk garis yang rata
Pekton : Pinggir atau balung
Prosesus : Taju (penonjolan tulang) yang agak tajam
Tuberkulum : Penonjolan tulang berbentuk bulat kecil
Tuberositas : Penonjolan tulang berbentuk bulat besar

Bangun lengkung
Fossa : Lekuk tulang yang luas pada permukaan tulang
Fossula : Lekuk tulang yang kecil pada permukaan tulang
Fovea : Lekuk tulang yang agak rata
Foveola : Lekuk kecil yang agak rata pada tulang
Insisura : Takik berbentuk huruf V
Sulkus : Alur/celah yang memanjang terdapat pada tulang

Lubang, saluran, ruangan
Apertura : Pintu atau bolongan
Duktus : Lubang atau buluh
Fissura : Celah atau retak
Foramen : Lubang bulat tempat pembuluh darah dan saraf
Kanalis : Lubang berbentuk saluran
Kavum : Rongga atau ruangan
Meatus : Liang atau pintu saluran
Sellula : Ruang kecil


Arah / kedudukan bagian tubuh
Anterior (=depan) / ventralis : bagian depan tubuh
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
Posterior (=belakang) /dorsalis : Ke arah belakang
Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk
Superior (=atas) / kranial : Ke arah atas tubuh yg berdiri
Contoh: Mulut terletak superio terhadap dagu.
Inferior (=bawah) / kaudal : bagian tubuh yang menjauhi kepala dan mengarah ke bagian bawah tubuh.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
Medial : bagian dari struktur tubuh yang terdekat dengan grs imajiner tubuh/garis median/ Ke arah tengah menuju bidang median.
Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.
Lateral : mengarah ke samping, menjauhi garis imajiner tubuh
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
Proksimal : mengacu pada bagian suatu struktur yg mendekati garis tengah tubuh.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
Distal : mengacu pada bagian suatu struktur yang menjauhi grs tengah tubuh/ Lebih dekat dengan ujung anggota.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
Superfisial : setiap bagian yang dekat dengan permukaan tubuh.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
Internal : bagian yang terletak di dalam tubuh
Longitudinal : Membujur/ke arah ukuran panjang
Perifer : Menuju permukaan tubuh
Plantar : Ke arah telapak kaki
Radialis : Sebelah arah tulang pengumpil
Transversal : Melintang
Ulnarus : Sebelah arah tulang hasta
Volaris : Ke arah telapak tangan

Regio / bagian tubuh
  • Epigastrik : Daerah ulu hati, bagian tengah atas perut 
  • Hipogastrika : Bagian bawah perut 
  • Hipokondrial dekstra : Daerah samping bawah perut sebelah kanan 
  • Hipokondrial sinistra : daerah samping bawah perut sebelah kiri 
  • Ileum dekstra : Daerah tulang usus kanan 
  • Ileum sinistra : Daerah tulang usus kiri 
  • Lumbal dekstra : Pinggang kanan 
  • Lumbal sinistra : Pinggang kiri 
  • Umbilikus : Pusar


Arah pergerakan
Abduksio : Menjauhkan dari tubuh
Adduksio : Mendekat/menuju tubuh
Ekstensio : Meluruskan kembali
Fleksio : Melipat atau membengkokkan
Rotasio : Gerakan paksi atau memutar
Sirkumduksio : Gerakan sirkuler
Inversi : gerakan sendi pergelangan kaki yg memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam atau ke arah medial.
Eversi : gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke arah luar
Protaksi : memajukan bagian tubuh, spt saat menonjolkan rahang bawah ke depan atau membusungkan dada.
Retraksi : gerakan menarik bagian tubuh ke arah belakang spt saat meretraksi mandibula
Elevasi : pergerakan struktur ke arah superior spt saat mengatupkan mulut.
Depresi : menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, spt saat membuka mulut.


Pergerakan anatomis





Istilah yang sering dipakai lainnya
Ekstremitas : Anggota gerak
Abdomen : Rongga Perut
Torak : Rongga Dada
Pelvis : Rongga Panggul
Mantis : Tangan
Pedis : Kaki
Volarmanus : Telapak Tangan
Planta Pedis : Telapak Kaki
Superfisial : Sebelah Luar
Prufunda : Sebelah Dalam
Ante Brakhii : Lengan Bawah
Brakhium : Lengan Atas
Femoris : Tungkai Atas
Kruris : Tungkai Bawah
Internus : Bagian Dalam
Eksternus : Bagian Luar
Kaput : Kepala
Kauda : Ekor
Kolum : Leher
Korpus : Badan
Breve : Pendek
Longus : Panjang
Dekstra : Bagian kanan
Sinistra : Bagian kiri
Rekta : Lurus
Oblikus : Miring
Magna : Besar
Minima : Kecil
Trunkus : batang badan
Falangus : Jari-jari/Ruas Jari


MATERI 2

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
2.1 PENGERTIAN S.PENCERNAAN
Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal)
  • sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
2.2 PROSES PENCERNAAN
  • Pencernaan fisik / mekanis
Proses perubahan molekul makanan yg besar menjadi kecil2, misal : penghancuran makanan dgn gigi atau dgn otot lambung
  • Pencernaan kimiawi
Proses perubahan molekul2 bahan organik yg ada dlm bahan makanan dr bentuk yg kompleks menjadi molekul yg lebih sederhana dgn bantuan enzim

# Sist pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yg berhub dgn proses pencernaan.

# Sist pencernaan berfungsi utk mengolah bhn mknan mjd sari mknan yg siap diserap tbh.
# Proses pencernaan tjd pd KH, prot, lemak; sdgkan vit, mineral dan air lgsg diserap dan digunakan o/ tbh



2.3 SALURAN PENCERNAAN
Anatomi sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus)



  1. Mulut (oris) 
  2. Tenggorokan/faring/tekak 
  3. Kerongkongan/Esofagus 
  4. Lambung (ventrikulus) 
  5. Usus halus (intestinum minor), terdiri dari : Duodenum (usus 12 jari), Jejunum dan Ileum 
  6. Usus besar (intestinum mayor), terdiri dari : Sekum, Kolon asendens, Kolon transversum, Kolon desendens, Kolon sigmoid 
  7. Rektum 
  8. Anus
 

ORGAN PENCERNAAN TAMBAHAN:
  1. Gigi/ geligi 
  2. Lidah 
  3. Kelenjar ludah 
  4. Kandung empedu 
  5. Hati 
  6. Pankreas

2.4 MULUT

Mulut/oris adalah  jalan masuk untuk sistem pencernaan. Rongga mulut terdiri atas 2 bagian :
  • Bagian luar yang sempit atau vestibula ruang antara gusi, gigi, bibir dan pipi.

  • Bagian rongga mulut bagian dalam dilapisi oleh selaput lendir. Yang dibatasi oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis, disebelah belakang bersambung dgn faring

Dilakukan 2 jenis pencernaan di dalam rongga mulut :

  • Pencernaan mekanik: pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn air ludah sehingga terbentuk bolus). 

  • Pencernaan kimiawi: pemecahan zat pati /amilum oleh ptialin menjadi maltosa.  

 
-  GELIGI
Ada 2 macam:
  1. Gigi sulung, mulai tumbuh pd anak-anak umur 6-7 bln. Lengkap pd umur 2½th, jumlahnya 20 buah, disebut jg gigi susu, terdiri dari : 4buah gigi taring (denskaninus), 8buah gigi seri (densinsisivus) dan 8buah gigi geraham (molare). 
  2. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pd umur 6-18th, jumlahnya 32buah, terdiri dari : 12buah gigi seri (densinsisivus) , 4buah gigi taring, 8buah gigi geraham belakang (molare) dan 8buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi gigi :
  1. Gigi seri (memotong dan menggigit makanan) 
  2. Gigi taring (memutuskan/merobek makanan yg keras & l iat ) 
  3. Gigi geraham (mengunyah/menggiling makanan yg sdh dipotong-potong).

-  LIDAH
Terdiri dari otot serat lintang/lurik (otot sadar, dapat digerakkan ke seluruh arah), dilapisi selaput lendir.
Terbagi 3 bagian:
  1. Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis yg ber fungsi menutup jalan nafas saat menelan. 
  2. Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung saraf pengecap 
  3. Apeks lingua (ujung lidah)
Fungsi lidah : mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan serta merasakan makanan.


-  KELENJAR LUDAH
Terdapat 3 kelenjar ludah besar di dalam mulut :
  1. Kelenjar parotis : terletak di sebelah bawah depan daun telinga, di antara otot prosesus mastoid kiri dan kanan dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresi dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam rongga mulut. 
  2. Kelenjar sublingualis : terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinvus) menuju lantai rongga mulut. 
  3. Kelenjar submandibularis : terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingual . Salurannya(duktus whar ton) menuju lantai rongga mulut


Kelenjar liur :
#1 : Kelenjar Parotis
#2 : Kelenjar Submandibula
#3 : Kelenjar Sublingua










Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva)
untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan kira ” 160 0cc sa liva disekresikan setiap hari . >99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri) dan amilase (ptialin).

Ptialin bekerja di rongga mulut (PH6,3-6,8) dan masih bekerja di dalam lambung ± 15menit sampai asam lambung menurunkan PH dan tdk bekerja.

Yg dapat merangsang pengeluaran saliva rangsangan parasimpatis, adanya makanan di rongga mulut, membaui , melihat dan memikirkan makanan, suara memasak.


2.5 FARING
Organ yg menghubungkan rongga mulut dgn kerongkongan (esofagus), yg panjangnya ± 7cm.
Berupa saluran berbentuk kerucut, letaknya dibelakang rongga hidung dan rongga mulut dan di depan ruas tulang belakang
3 bagian faring:
  1. Nasofaring : bagian superior (bagian yg sama tinggi dgn hidung) 
  2. Orofaring : bagian media (bagian yg sama tinggi dgn mulut), terdapat amandel / tonsil di dinding lateral orofaring.
  3. Laringofaring : bagian inferior (bagian yg sama tinggi dgn laring)
2.6 ESOFAGUS
  • Dr mulut, mknan menuju esofagus / kerongkongan
  • Kerongkongan berupa tabung otot yg pjgnya sekitar 25 cm, memanjang dr akhir rongga mulut hingga lambung 
  • Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos 
  • Oleh krn ototnya tersusun scr memanjang dan melingkar mk jika tjd kontraksi scr bergantian akan tjd gerakan peristaltik dgn gerak peristaltik ini mknan terdorong menuju lambung
 
 
2.7 LAMBUNG
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Letak : dibawah diafragma di depan pankreas dan limpa, agak ke sebelah kiri
Kapasitas lambung 1-2 liter
Lapisan lambung dari dalam keluar :
  1. Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-lipat, disebut juga rugae 
  2. Lapisan otot sirkuler/ m.aurikularis 
  3. Lapisan otot miring/ m.obliqua 
  4. Lapisan otot memanjang/ m.longitudinalLapisan jaringan ikat/ serosa
Bagian lambung terdiri dari :
  1. Fundus/bagian yg menonjol keatas 
  2. Korpus/badan 
  3. Antrum pilorus; membentuk sfingter pilorus 
  4. Kurvatura minor : di sisi kanan lambung 
  5. Kurvatura mayor : di sisi kiri lambung lebih panjang dari kurvatura minor 
  6. Osteum kardiak

Fungsi Lambung :


1.Motoris : Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan o/ peristaltik lambung dan getah lambung.

2.Sekresi dan pencernaan :

  • Enzim Pepsin memecah protein menjadi asam amino (albumin dan pepton).
  •  HCL mengasamkan makanan, desinfektan, merangsang keluarnya hormon sekretin yg merangsang pankreas mengeluarkan sekretnya, mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin, merangsang hormon Kolesistokinin yg merangsang empedu mengeluarkan getahnya 
  • Enzim Lipase lambung memecah lemak menjadi asam lemak, gliserida 
  • Sekresi faktor intrinsik : VitB1 p`bentukan eritrosit 
  • Sekresi mukus melindungi sel” lambung dari kerusakan o/HCL  
2.8 USUS HALUS
Usus halus Atau intestinum minor merupakan bagian yang berpangkal pada pilorus, yg panjangnya ± 6 meter, merupakan saluran paling panjang.

Fungsi Usus halus:
  1. Menerima zat” makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran limfe 
  2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino 
  3. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
 
Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yg menyempurnakan makanan :
  1. Enterokinase : mengaktifkan enzim proteolitik dari getah pankreas 
  2. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
a.      Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
b.      Maltose mengubah maltosa menjadi monosakarida
c.       Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida

Usus halus (intestinum minor), terdiri dari:
  1. Duodenum (usus 12 jari) 
  2. Jejenum 
  3. Ileum
Lapisan usus halus dari dalam ke luar:
  1. Lapisan mukosa 
  2. Lapisan otot sirkuler/m.sirkuler 
  3. Lapisan otot memanjang /m.longitudinal 
  4. Lapisan serosa
 

1. Duodenum
  • Disebut juga usus 12 jari 
  • Panjangnya ± 25cm 
  • Pada lengkungan terdapat pankreas 
  • Bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu, dimana getah keduanya dikeluarkan ke duodenum 
  • Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase 
  • Getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan : 
  • Amilase (mencerna hidrat arang menjadi disakarida), tripsin (mencerna protein menjadi asam amino), lipase (mencerna lemak menjadi gliserol dan asam lemak).
2. Jejunum
  • Disebut juga usus kosong 
  • Panjangnya ±2-3 meter 
  • Kelenjar usus menghasilkan enzim pencernaan seperti yg dihasilkan pankreas
3. Ileum
  • Disebut juga usus penyerapan 
  • Panjangnya ±4-5 meter 
  • Makanan akan diserap oleh jonjot usus. 
  • Asam amino dan glukosa, vitamin, mineral akan diangkut oleh kapiler darah, sedang asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh limfe melalui lakteal.
2.9 USUS BESAR
  • Usus besar/kolon dilapisi o/ membran mukosa tanpa lipatan kec pd bag rektum 
  • Fgs utamanya a/ mengabsorbsi air, membtk massa feses dan membtk lendir u/ melumasi permukaan mukosa 
  • Dlm usus bsr terdpt bakteri E.Coli yg hidup pd mknan yg tdk dpt dicerna o/mans, mis selulosa dan menghslkan vit K dan biotin 
  • Ke-2 produk yg disintesis Ecoli tsb diserap msk ke dlm tbh mll dinding kolon 

Jd dlm usus bsr tdk tjd pencernaan mekanis maupun kim, yg tjd a/ penyerapan air dan pembtkan feses yg tersimpan 24 jam


SEKUM
Di bawah sekum terdapat apendiks vermiformis/ umbai cacing untuk pertahanan terhadap infeksi, panjangnya 6 cm. terdapat katup ileosekal untuk mencegah regurgitasi. Dalam lapisan sub mukosa apendiks berisi sejumlah besar pembuluh limfe.
Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, disebut fleksura hepatika.

Kolon Transversum
Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai kolon desendens, berasa di bawah abdomen, sebelah kiri terdapat fleksura lienalis, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika.

Kolon Desendens
Panjangnya ±25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri. Bersambung dgn kolon sigmoid.

Kolon Sigmoid
Terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawah berhubungan dgn rektum


2.10 REKTUM & ANUS
Rektum sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan ditempat yang lebih tinggi kolon desendens.
Catatan :
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Jika defekasi tidak terjadi sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan kembali dilakukan.

Anus lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar-BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

2.11 HATI
Letak : bagian atas rongga abdomen disebelah kanan bawah diafragma, beratnya ± 1,5kg.
Fungsi :
  • Mengatur distribusi makanan
                         Glukosa Glikogen       (saling berbalik arah)           hati dan otot
  • Mengatur protein darah 
  • Menyaring bakteri dan zat toksik 
  • Menghancurkan eritrosit yg mati 
  • Mengubah pro vit A menjadi vit A 
  • Membuat empedu 
  • Mengubah NH3 menjadi ureum 
2.11 KANDUNG EMPEDU
  • Sebuah kantong berbentuk terong, merupakan membran berotot, letaknya didalam lobus disebelah permukaan bawah hati 
  • Panjangnya 8-12cm, berkapasitas 60 cm3 
  • Getah empedu, suatu cairan yg disekresi setiap hari oleh sel hati : 500-1000cc, meningkat sewaktu mencerna lemak.
2.12 PANKREAS
Letak : dibelakang lambung, panjangnya ± 15cm, lebar 5cm, berat rata-rata 60-90gr, strukturnya mirip kelenjar ludah, bagian2nya : kaput, korpus dan ekor.

Hasil sekresi pankreas:
  1. Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans 
  2. Getah pankreas, mengandung:
  • Amilase : amilummaltosa
  • Lipase : lemak asamlemak+gliserol  
  • NaHCO3 : Basa 
  • Tripsinogen Enterokinase Tripsin
                                       (proteinAsamAmino)
 
2.13 PROSES PENCERNAAN MAKANAN
1.Mengunyah
Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh gigi menjadi bagian-bagian keci l yang lebih mudah dicerna. Ludah akan membungkus bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya Bolus
2.Menelan (deglusi )
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi , tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ri tmik yang disebut dengan peristalt ik. Seluruh proses terjadi dalam 2 detik
3.Makanan di lambung
  • Pencampuran 15-20 detik 
  • Kimus : sudah bercampur dgn cairan lambung 
  • Kontraksi lapar : terjadi bi la lambung kosong, setelah beberapa jam
4.Pengosongan lambung
ter jadi karena per istalt ik yang kuat: kontraksi tonik sfingter pi lorus
5.Pergerakan usus halus dan kolon
  • Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong(8-15 jam) untuk mendorong kimus dar i katup i leosekal sampai ke kolon t ransversum. Dipermudah refleks gast rokol ik dan duodenokol ik
  •  Haustralchurning : Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorpsi air. 2,5 L air diabsorbsi dlm 24jam, berlangsung selama 5 menit.
  •  Colon Peristaltik : Gelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan otot sirkuler, mendorong chyme ke colon
6.Sekresi saluran cerna
  • Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh dengan hasil feses. 
  • Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
 
2.14  KELENJAR PENCERNAAN
  • Kel pencernaan berfgs menghslkan enzim2pencernaan 
  • Sari2 mknan yg diserap usus halus akan melewati hati terlbh dulu 
  • Hati berfgs sbgi pengatur keseimb zat mknan dlm drh dan sbgi pensekresi empedu 
  • Empedu mengandung garam, garam empedu, pigmen empedu, air, kolesterol dan lesitin 
  • Garam2 empedu berfgs menurunkan tegangan butiran lemak agar dpt diemulsikan shg mdh diserap 
  • Empedu menghslkan pigmen bilirubin dan biliverdin  
 
HARUS DIINGAT !!

MATERI 3

ANFIS SISTEM URINARIA
PENDAHULUAN
Sistem perkemihan tatanan yang terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra yang  melaksanakan serangkaian proses untuk tujuan :
a.Mencapai homeostatis internal yang dicirikan oleh :
  • Keseimbangan cairan tubuh 
  • Keseimbangan elektrolit tubuh 
  • Keseimbangan asam basa tubuh 
  • Terbebasnya tubuh dari sisa metabolisme, racun dan zat toksik
b.Keseimbangan dan keselarasan berbagai proses dalam tubuh
seperti :
  • Pengaturan tekanan darah 
  • Perangsangan produksi sel darah merah 
  • Pengaturan metabolisme kalsium dan fosfat

GINJAL (REN)
  • Ginjal dikelilingi berbagai lapisan jaringan yang melindungi dan mempertahankan posisi ginjal. 
  • Lapisan terluar kapsul renalis merupakan jaringan fibrous, yg dikelilingi oleh lapisan lemak perirenal dan fascia gerota yang akan melindungi semua bagian ginjal hilum, area dimana pembuluh darah keluar dan masuk daerah ini. 
  • Lapisan paling dlm berupa rongga ginjal pelvis renalis
 
             - Struktur Ginjal
Ginjal mengandung jutaan (±1 juta) unit penyaring darah yang disebut nefron.

Ginjal tersusun atas 2 lapisan yaitu :
1.Korteks (kulit ginjal), mengandung badan
malpighi dan tubulus. Badan malpighi
terdiri dari glomerulus dan simpai
Bowman
2.Medulla (sumsum ginjal). Mengandung
tubulus. Tubulus bermuara pada pelvis
renalis (ruang ginjal)



            - Letak & Bentuk Ginjal
  • Ginjal merupakan alat ekskresi utama manusia 
  • Ginjal berada di bagian belakang peritoneum (retroperitoneal) di depan 2 kosta terakhir. 
  • Bentuk ginjal seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. 
  • Jumlahnya 2 buah dan terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang pinggang

               - Fungsi Ginjal
  • Mengekskresikan zat sisa metabolisme yang bersifat racun seperti amoniak atau urea 
  • Mempertahankan keseimbangan cairan 
  • Mempertahankan keseimbangan asam basa cairan tubuh 
  • Mempertahankan keseimbangan garamgaram dan zat lain dalam tubuh


Struktur Nefron
  • Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan saluran (tubulus) dan berfungsi menyaring darah  
  • Badan malpighi terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman. 
  • Saluran nefron (tubulus) terdiri atas empat bagian yaitu tubulus proksimal, loop henle, tubulus distal dan tubulus kolektifus yang bermuara pada pelvis renalis atau ruang ginjal

STRUKTUR MIKROSKOPIS GINJAL
  • Nefron : unit fungsional ginjal. 
  • Untuk setiap ginjal diperkirakan ada 1-1,25 juta nefron. 
  • Setiap nefron dapat berfungsi sebagai unit yang independen. 
  • Setiap ginjal dapat menyaring sekitar 1200ml/menit, suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung. 
  • Nefron ada 2 jenis yaitu :
  1. Nefron kortikal : Nefron ini lebih pendek dari juxtamedula. 
  2. Nefron juxtamedula
  • Setiap nefron terdiri dari sistem vaskuler dan sistem tubular.



FUNGSI GINJAL
a.Pengaturan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit tubuh diatur mllui
proses :
  • Filtrasi pergerakan cairan melalui membran biologik, diakibatkan perbedaan tekanan hidrostatik di kedua sisi membran. Tekanan hidrostatik kekuatan molekul air dalam menahan dinding ruang dimana air mengalir. 
  • Difusi pergerakan bebas dari zat melewati membran partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah 
  • Transport aktif pergerakan zat melewati membran sel dimana energi sel diperlukan. 
  • Dinamika kapiler 
Keadaan yang mendekati keseimbangan pada membran kapiler sehingga jumlah cairan yang keluar melalui kapiler arteri tepat sama dengan jumlah cairan yang kembali ke sirkulasi dengan reabsorbsi vena kapiler.
  • Osmosis
Perembesan suatu larutan melalui selaput semi permeabel dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi

b.Pengaturan Asam Basa Tubuh
Keseimb asam basa pengaturan konsentrasi ion hidrogen dalam tubuh.
c.Pengaturan Tekanan Darah
  • Ginjal memegang peranan dalam mempertahankan tekanan darah melalui mekanisme rennin-angiotensin-aldosteron. 
  • Renin yang dihasilkan oleh junxtaglomerulus akan mempengaruhi tekanan darah melalui proses berikut :
 
URETER
- Terdiri dari 2 saluran pipa yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
- Panjangnya kira-kira 25-30 cm dan diameternya 0,5 cm.
- Letaknya dalam rongga abdomen dan sebagiannya di rongga pelvic.
- Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan yaitu :
- Lapisan luar terdiri dari jaringan fibrous
- Lapisan tengah merupakan lapisan otot polos
- Lapisan dalam merupakan membran epitel transisional
- Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltik setiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam vesika urinaria.
- Ureter tidak mempunyai spingter tapi beberapa oblique berfungsi sebagai spingter untuk  mencegah aliran balik dari vesika urinaria ke ureter.


VESIKA URINARIA
  1. Merupakan reservoar sebelum urin dikeluarkan.
  2. Dapat berkontraksi dan relaksasi oleh karena keberadaan otot polos.
  3. Kemampuan vesika urinaria dalam menampung urin dapat mencapai 500 cc atau lebih, hal ini dipengaruhi oleh kondisi otot vesika dan posisi tubuh.
  4. Bagian vesika urinaria : Fundus, korpus dan verteks
  5.  Dinding vesika urinaria terdiri dari :
  •  3 lapis otot polos (serabut spiral, longitudinal dan sirkuler) 
  • 1 lapisan mukosa dari epitelium transisional (peralihan)
 
URETRA
  • Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi mengeluarkan / menyalurkan air kemih keluar. 
  • Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah kelenjar prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. 
  • Panjang uretra laki-laki kira-kira 17-20 cm. 
  • Uretra pada wanita terletak di belakang simpisis pubis berjalan lurus dengan panjang kurang lebih 3-4 cm. 
  • Uretra memiliki spingter yang mengatur keluarnya urin, terdiri atas spingter eksternum dan internus. 
  • Spingter internus berperan dalam mencegah urin bercampur dengan semen saat ejakulasi. 
  • Spingter eksternus berperan dalam proses miksi.
Proses pembentukan urin
a.Proses filtrasi (ultra filtrasi)
  • Setiap menit kira-kira 1200 ml darah (540 ml sel darah dan 660 ml plasma) masuk ke glomerulus untuk filtrasi 
  • Membran filtrasi normal hanya dapat dilalui plasma dengan garam, glukosa dan molekul kecil lainnya. 
  • Terjadi di Simpai Bowman. Hasilnya : Urin primer (filtrat glomerulus)
b.Proses reabsorbsi
  • Cairan filtrasi dipekatkan di tubulus dan zat penting bagi tubuh di reabsorbsi 
  • Reabsorbsi terjadi secara pasif bergantung pada adanya ADH. 
  • Terjadi di tubulus kontortus proksimal sampai gelung Henle. Hasilnya : Urin sekunder (filtrat tubulus)
c.Proses sekresi
  • Tubulus dapat mensekresi atau menambah zat ke dalam cairan filtrasi. Terjadi di tubulus kontortus distal sampai tubulus kolektifus. Hasilnya : Urin sesungguhnya 
  • Sel-sel tubulus membentuk ammonia yang bersenyawa dengan asam kemudian akan diekskresi sebagai garam ammonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap alkalis. 
  • Setelah berlangsung reabsorbsi, sebagian cairan filtrasi plasma disalurkan ke dalam vena renalis dan sisanya sebagai urin. 
  • Saluran ekskresi ginjal di mulai dari parenkim ginjal yaitu calix minor, calix mayor, pelvis renalis lalu di ekskresi ke ureter sampai vesika urinaria.  
 
Faktor yang mempengaruhi jumlah urine :
  • Jumlah air yang diminum 
  • Stimulus saraf renalis 
  • Hormon antidiuretika (ADH) 
  • Garam yang dikeluarkan dari darah 
  • Pengeluaran glukosa

URINE
  • Vol urine 1-2 cc/Kg BB/ Jam 
  • Komposisi urin: 95 % air, zat sisa hasil metabolisme protein Ureum, Asam urea, amoniak dan kreatinin, elektrolit (Na, Ca, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat), pigmen (bilirubin, urobilin), toksin, hormon. 
  • BJ urin 1,015-1,020 
  • PH normal urin 4,5 -8,0






Materi 4

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI


4.1  SISTEM REPRODUKSI 

REPRODUKSI Proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya (kemampuan berkembangbiak).
SISTEM REPRODUKSI Suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
TUJUAN REPRODUKSI untuk mempertahankan jenis dan melestarikan jenis agar tidak punah.
PADA MANUSIA untuk menghasilkan keturunan yang diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

4.2  ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

MONS PUBIS/MONS VENERIS (TUNDUM)
Merupakan bantalan yang terdiri dari jaringan lemak di bagian anterior Symphisis Pubis . Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

VULVA
Merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. LABIUM MAYORA (BIBIR BESAR), Memiliki panjang 7,5 cm, mempunyai fungsi sama dengan skrotum pada pria, banyak ditumbuhi rambut pubis, banyak mengandung urat saraf, merupakan pelindung vagina.
b. LABIUM MINORA (BIBIR KECIL), Lipatan jaringan tipis di balik labium mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

CLITORIS (KLENTIT)
Jaringan ikat yang dapat mengeras dan tegang (erektil), bagian yang menyerupai penis pada pria, banyak mengandung ujung syaraf yang sensitif terhadap rangsangan.

VESTIBULUM (SERAMBI)
Daerah dengan batas atas clitoris , batas bawah forchette, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital . Terdapat 6 muara pada vestibulum ;
- Meatus uretra, 2,5 cm dibawah klitoris
- Dua duktus skene, bermuara 6 mm ka/ki uretra
- Ostium/Introitus vagina, terdapat hymen pada (gadis).
- Dua duktus kelenjar bartholini, muara duktus diluar hymen untuk mempertahankan genitalia eksterna tetap lembab. Mensekresikan lendir yang berfungsi sebagai pelumas pada saat bersenggama.

HYMEN (SELAPUT DARA)
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuknya terdiri dari 4 tipe:
Kribiformis (ringkih), banyak dijumpai di Asia termasuk Indonesia, mempunyai pori-pori seperti saringan kelapa.
Semilunaris (Asia Selatan; India, Arab & Eropa), sifatnya elastis
Septalis (Afrika, Negro, Amerika latin, Indian), sifatnya sangat elastis
Imperforata, justru tidak mempunyai pori-pori sehingga darah haid tidak pernah keluar dan mengumpul mulai di vagina, rahim sampai saluran telur, di pecahkan/di robek sehingga darah haid keluar
Hymen tertutup disebut hymen occluvisium

PERINEUM (KERAMPANG)
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus panjangnya ± 4 cm. Batas otot-otot diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis . Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

FORCHETTE
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium vagina.

 
VAGINA
Berbentuk seperti tabung dengan dinding luar dilapisi membran epitel, berlipat-lipat (rugae) pada bagian dalam dan menghasilkan lendir untuk menjaga kelembaban untuk mempermudah kopulasi. Dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Pada bagian dalam terdapat otot polos yang berkontraksi ketika terangsang. Kontraksi menyebabkan liang vagina membesar. Pembagian vagina: anterior vagina (9 cm), posterior vagina (11 cm). Vagina Mengandung glicogen yang menghasilkan asam susu pada vagina sehingga pH vagina dipertahankan pada kondisi asam (3,5 – 4,5)
FUNGSI VAGINA : ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Titik Grayenbergh (G-spot)  merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

UTERUS (RAHIM)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim, dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus. Rahim mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :
- BADAN RAHIM (korpus uteri ) berbentuk segitiga
- LEHER RAHIM ( serviks uteri) berbentuk silinder, dan
- RONGGA RAHIM (kavum uteri )
Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
a. PERIMETRIUM, yaitu lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
b. MIOMETRIUM, yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
c. ENDOMETRIUM, merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.

FUNGSI RAHIM : Setiap bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh dan berkembang, berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.

OVARIUM (INDUNG TELUR)
Merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.

Di dalam ovarium terdapat jaringan bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan telur (ovum), beratnya 5-6 gr. Di dalam ovarium juga terdapat bakal telur (oogonium) yang sudah jenuh pada saat bayi wanita di lahirkan, jumlah antara 100.000 – 450.000

Terdapat banyak folikel (kantong kecil berdinding epitel
dan berisi ovum). Folikel menghasilkan hormon estrogen, sedangkan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum, yaitu folikel yang telah pecah.

FUNGSI OVARIUM : sebagai tempat memproduksi ovum dan
perkembangan sel telur, menghasilkan hormon kelamin berupa estrogen dan progesteron yang mempengaruhi perekembangan sekunder wanita, ikut serta mengatur haid.

TUBA FALLOPI/OVIDUCT
Merupakan saluran yang keluar dari rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya 3-8 mm. Dikelilingi otot polos sejajar dan melingkar untuk menimbuklan gerak peristaltik , bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Pembagian tuba fallopi :
- Pars Infundibulum, merupakan bagian pangkal tuba yang mempunyai umbai (fimbrae) yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dari ovarium ke uterus pada peristiwa ovulasi.
- Pars Ampularis, tempat terjadinya pertemuan antara ovum dan sperma
- Pars Ismus, bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
- Pars Interstitialis , bagian yang terdapat di dinding uterus
FUNGSI TUBA FALLOPI/OVIDUCT : sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, tempat terjadinya pembuahan (konsepsi=fertilisasi).

FIMBRIAE
Merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.

INFUNDIBULUM
Merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

CERVIX
Merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.

SALURAN VAGINA
Merupakan saluran lanjutan dari cervix dan sampai pada vagina. 

4.2 FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
  • ·         MEKANISME OOGENESIS
OOGENESIS Proses pembentukan dan perkembangan sel
ovum Dibentuk di dalam Ovarium.
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur
ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama
hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah
sel ovum.

Setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk
menghasilkan sel ovum yang matang karena sudah tidak
dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitar usia 45-50 tahun.
OOGENESIS, dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel sel folikel sekitar sel ovum.
Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormon LH.
Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi : proses pelepasan sel ovum matang.
Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.


OVUM (SEL GAMET BETINA)

Ovum merupakan gamet betina yang nantinya akan melakukan fusi (penyatuan) dengan spermatozoon untuk membentuk zigot pada proses Fertilisasi.

Ovum pada manusia bersifat Microlechital yaitu ovum dengan kuning telur yang sedikit dan memiliki ukuran kecil dengan rata-rata berdiameter 1,5μ.

Ukuran ovum > ukuran spermatozoon karena material isi ovum terdiri dari glikogen, kuning telur dan protein yang terakumulasi dalam sitoplasma.
  
Ovum bersifat non motil karena tidak memiliki alat pergerakan seperti spermatozoon. Ovum memiliki bentuk yang bulat dan mampu bergerak pasif untuk sampai ke Tuba Fallopii karena adanya bantuan dari gerakan silia di bagian Infundibulum dan Ampula Tuba Fallopii.

STRUKTUR DAN FUNGSI OVUM

Ovum didesain khusus untuk memuat muatan genetis berupa 23 kromosom, dan merupakan gamet dari wanita. Dan untuk melindungi muatan genetis tersebut, ovum harus memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain:
  1. Zona Pellusida lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian dalam. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoon. 
  2. Membran Vitellin lapisan transparan di bagian tengah ovum. 
  3. Korona Radiata merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
Bagian lain dari ovum :
  1. Nukleus berisi 23 kromosom. 
  2. Sitoplasma berisi glikogen, kuning telur & protein. 
  3. Mitokondria menghasilkan cadangan makanan bagi ovum.
# FUNGSI OVUM : Sebagai bakal janin, berperan dalam proses fertilisasi (fusi dengan sperma) membentuk zigot embrio/janin organisme dewasa.

KETERANGAN
Ovum manusia menghasilkan hormon fertilizin, berfungsi :
Mengaktifkan sperma untuk bergerak
Menarik sperma (sebagai gerak kemotaksis)
Mengaglutinasi sperma agar sperma berkumpul disekeliling ovum



  • ·         SIKLUS MENSTRUASI
MENSTRUASI Perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Lamanya menstruasi Nrata-rata 5 hari (rentang 3-6 hari), dengan jumlah darah rata-rata 50 ml
(rentang 20-80 ml).
Siklus menstruasi merupakan serangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hypothalamus dan hipofisis serta di ovarium.
SIKLUS MENSTRUASI, terdiri dari 4 fase yaitu :
1. FASE MENSTRUASI
Peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormon estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidak ada. Fase ini berlangsung sekitar 5 hari dari awal menstruasi.
2. FASE PROLIFERASI/FASE FOLIKULER/FASE PRA-OVULASI
Merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sekitar hari ke 5 hingga ovulasi. Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar 4 hari atau menjelang perdarahan menstruasi berhenti. Sejak itu penebalan terjadi 8-10 x lipat, dan berakhir sampai ovulasi. Fase proliferasi dipengaruhi oleh stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium (folikel de graaf).
3. FASE OVULASI/FASE LUTEAL
Ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
4. FASE PASCA OVULASI/FASE SEKRESI
Ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
 
4.3 ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA

PENIS
Merupakan organ kopulasi organ u/ berhubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen (air mani) ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis (kulup) yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
SCROTUM
Merupakan Kantung yang tergantung di bawah penis dan berisi testis laki-laki. Kantung berfungsi untuk mempertahankan testis di suhu 34˚C, dimana suhu tersebut adalah suhu untuk testis yang paling efektif dalam menghasilkan sperma.

TESTIS
Berjumlah sepasang, berfungsi menghasilkan sel kelamin sperma (sitogenik) dan hormon kelamin testosteron (endokrinik) untuk mempertahankan ciri kelamin sekunder. Di dalam testis terdapat tubulus semeniferus tempat pembentukan sperma pd suhu di bawah suhu tubuh (± 35 derajat). Diantara tubulus ini terdapat sel-sel interstitial Laydig yg menghasilkan hormon testosteron. Sel sertoli berfungsi memberi nutrisi pada sperma. Setiap testis melalui tubulus seminiferus akan menghasilkan 200 – 250 juta spermatozoa.
EPIDIDIMIS
Berjumlah sepasang, panjang ± 6 cm, berfungsi untuk pematangan dan penyimpanan sperma. Epididimis merupakan sambungan langsung dari ductus semeniferus sehingga merupakan saluran yang langsung keluar dari testis.
VAS DEFERENS
Berjumlah sepasang, panjang 40-50 cm, berfungsi untuk menyalurkan sperma yang berasal dari epididimis menuju vesikula seminalis.
SALURAN EJAKULASI
Berjumlah sebuah, berfungsi untuk menampung semen yang akan dikeluarkan pada waktu ejekulasi. Bagian ini mengandung otot polos yang berfungsi memberi tekanan pada kantong sehingga sperma dapat memancar dengan kuat.
URETHRA
Berjumlah sebuah, berfungsi untuk pengeluaran urine dan sel sperma. Saluran bermuara di ujung penis.
CORONA
Merupakan mahkota penis yaitu kulit sambungan di mana kepala dan batang penis menyatu.
CORPORA CAVERNOSA
Dua ruang didalam penis yang kenyal, dapat menjadi tegak jika terisi aliran darah dari arteri, sehingga menyebabkan ereksi.
KULUP
Selaput kulit tipis yang meliputi kepala penis.
FRENULUM
Bagian daging di bawah penis yang menghubungkan ke batang kepala penis

  • ·         KELENJAR PADA ORGAN REPRODUKSI PRIA 
VESIKULA SEMINALIS
Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali.
Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita.
KELENJAR PROSTAT
Berjumlah sebuah, berfungsi untuk memproduksi cairan berwana  putih yang bersifat alkalis. Cairan ini berfungsi untuk menyeimbangkan cairan dalam vagina.
KELENJAR COWPER’s/COWPERY/BULBOURETHRA
Kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir yang bersifat alkali.
Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.

4.4 FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
  • ·         MEKANISME SPERMATOGENESIS
SPERMATOGENESIS Proses pembentukan sel
spermatozoa Dibentuk di dalam tubulus seminiferus. Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional.
Sedangkan proses pematangan sel sperma di dalam
epididimis SPERMIOGENESIS
Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga
tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu
kelainan yang menghambat penghasilan sperma
pada pria.

SPERMATOGENESIS, dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu
spermatogonium melakukan spermatogenesis.
Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosteron yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma.


SPERMATOZOA (SEL GAMET JANTAN)
  • Spermatozoa Spermatozoon dalam jumlah banyak.
  • Semen Cairan mani yang diejakulasikan pria (terdiri atas plasma semen dan spermatozoa).
  • Volume semen yang biasa diejakulasikan rata-rata adalah 3,5 ml dan setiap 1 ml semen rata-rata mengandung 120 juta spermatozoon.
  • Setiap sperma memiliki 23 kromosom Segala informasi mengenai tubuh manusia, bahkan hingga seluk-beluknya yang paling kecil, tersimpan dalam kromosom ini.
  • Spermatozoon ini memiliki ukuran yang sangat kecil yaitu dengan panjang 0,05 μm.
  • Spermatozoon tersebut memiliki kemampuan berenang hingga 1-4 mm/menit mampu menggetarkan ekornya > 1000 kali hanya untuk berenang 1,25 cm.

STRUKTUR DAN FUNGSI SPERMA
Bagian-bagian sperma yang mendukung proses fertilisasi, diantaranya :
1. Bagian Kepala
Terdapat NUKLEUS (berisi 23 kromosom) dan SITOPLASMA
yang diselubungi membran tebal yang dinamakan AKROSOM
# Fungsi akrosom : pelindung & menghasilkan enzim, yaitu :
- HIALURONIDASE enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada korona radiata ovum, sehingga spermatozoon dapat menembus dan membuahi ovum.
- AKROSIN enzim protease yang dapat menghancurkan glikoprotein yang terdapat di zona pellusida ovum.
2. Bagian Badan
Mengandung MITOKONDRIA berbentuk spiral dan berukuran besar, berfungsi sebagai penyedia ATP/ energi untuk pergerakan ekor.
3. Bagian Ekor
Pada bagian ekor sperma yang cukup panjang terdapat AXIAL FILAMENT pada bagian dalam & MEMBRAN PLASMA dibagian luar Berfungsi untuk pergerakan sperma Berupa FLAGELLA untuk pergerakan spermatozoon Bagian ini mengandung
sedikit sekali sitoplasma dan mengandung rangka
poros yang disebut AXONEMA.
# FUNGSI SPERMA :
- Membuahi ovum dengan membawa 23 kromosom (22 autosom,1 gonosom) bergabung dengan 23 kromosom ovum Dengan demikian, bahan dasar pertama manusia berupa 46 kromosom akan terbentuk.
- Kromosom seks (gonosom) pada sperma menentukan jenis kelamin zigot hasil fertilisasi.

KRITERIA AIR MANI NORMAL
  • Cairan sedikit kental;
  • Volume 3-5 cc;
  • Lebih dari 60% sperma bergerak aktif; 
  • Jumlah sperma 60-100 juta/cc, bila kurang dari 20 juta/cc menunjukan infertilitas (mandul);
  • Jumlah sperma yang normal harus lebih besar dari 70%.





MEKANISME EREKSI DAN EJAKULASI
Ereksi merupakan salah satu fungsi vaskuler korpus kavernosum di bawah pengendalian saraf otonom. Pada kondisi biasa, saraf simpatis menyebabkan kontriksi arteriol yang menuju ke korpus kavernosa, sehingga aliran darah yang menuju ke sana sedikit. Pada rangsangan seksual atau yang lain, maka saraf para simpatis akan menyebabkan dilatasi arteriol yang menuju ke kavernosa. Sinusoid pada korpus kavernosa dipenuhi darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga darah tetap berada di sinusoid korpus kavernosa. Penis menjadi keras.

Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga aliran darah yang ke kavernosa mengecil. Darah dari sinusoid korpus kavernosa mengalir ke vena, penis menjadi lunak. Impuls simpatis menyebabkan kontraksi peristaltik di duktus testis, epididimis, dan duktus deferen menyebabkan sperma mengalir ke sepanjang saluran. Impuls parasimpatis menyebabkan otot bulbokavernosum berkontraksi secara berirama, menyebabkan cairan semen keluar.

4.5 FERTILISASI/KONSEPSI (PEMBUAHAN)
  • FERTILISASI PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DGN SEL SPERMA TERJADI DI 1/3 SALURAN TELUR (TUBA FALOPII). 
  • HASIL PERTEMUAN SEL TELUR DGN SEL SPERMA ZIGOT
  • PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DGN SEL SPERMA DI STIMULI OLEH HORMON ESTROGEN. 
  • PENGHAMBATAN PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DGN SEL SPERMA PADA 2/3 BAGIAN ATAU 3/3 BAGIAN DARI SALURAN TELUR DILAKUKAN OLEH HORMON PROGESTERON. 
  • SEL TELUR DI OVULASI MELALUI OVARIUM MASUK KE SALURAN MELALUI JARINGAN FIMBRIAE.
 
 4.6 PRENANSI (KEHAMILAN)
  • DIMULAI DGN TERBENTUKNYA ZIGOT INTI SEL TELUR MELEBUR DGN INTI SEL SPERMA. 
  • SEL SPERMA AKAN MENGELUARKAN 2 ENZIM UTAMA YAITU: AKROSIN & HIALURONIDASE. 
  • SETELAH SEL SPERMA-1 MASUK, MAKA SEL TELUR AKAN MEMBENTUK MEMBRAN PROTEKSI (PERLINDUNGAN) AGAR SPERMA-2 BERIKUT TDK DPT MENEMBUS SEL TELUR. 
  • PERSAINGAN (KOMPETISI) SANGAT SPORTIF 40 % MATI, 30 % ABNORMAL, 30 % BERSAING ANTARA 15 % KE KANAN/KIRI AKHIRNYA TINGGAL 2,5 % DIBUTUHKAN HANYA 1 SPERMA UNTUK MEMBUAHI.

4.7 HORMON YANG BERPERAN DALAM KEHAMILAN
PROGESTERON & ESTROGEN
Merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormon estrogen makin banyak dihasilkan seiring
dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesteron semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
PROLAKTIN
Merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
HCG (hormone chorionic gonadotrophin)
Merupakan hormon untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja pada hari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon
ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
Hormon oksitosin
merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.

4.8 HORMON YANG BERPERAN DALAM KELAHIRAN/PERSALINAN
Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.
Estrogen merupakan hormon yang
mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus.
Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
 
4.9 KONTRASEPSI
  • PRINSIP KONTRASEPSI DALAM REPRODUKSI
Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel
ovum sehingga tidak terjadi fertilisasi.


  • MACAM CARA DALAM KONTRASEPSI
Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.
Secara hormonal yaitu menghambat proses ovulasi.
Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal douche untuk wanita.
Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat
kontrasepsi.
Sterilisasi yaitu dengan membuat setril organorgan reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.  

Materi5

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF

PENGERTIAN

  • Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. 
  • Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh. 
  • Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum) 
  • Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf 
  • Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)yang berupa rangsangan atau tanggapan.
FUNGSI
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu:
1. Pengatur / pengendali kerja organ tubuh,
2. Pusat pengendali tanggapan,
3. Alat komunikasi dengan dunia luar.

STRUKTUR SEL SARAF

  • Setiap neuron terdiri da ri satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. 
  • Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). 
  • Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. 
  • Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.




 
JENIS SEL SARAF
Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu:
A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Interneuron
D. Pyramidal cell
E. Motor neuron





Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu:
1. Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.



Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat

  • Saraf Otak 
  • Sumsum Tulang Belakang

2. Sistem Saraf Perifer/ tepi

  • 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) 
  • 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)

3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar

  • Susunan saraf simpatik 
  • Susunan saraf parasimpatik
 
OTAK TERDIRI DARI:
1. Otak besar (Serebrum)
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar terletak di bagian depan otak. Terdiri atas :
  • Bagian belakang pusat penglihatan. 
  • Bagian samping pusat pendengaran
  •  Bagian tengah pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan. 
  • Antara bagian tengah dan belakang pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
2. Otak kecil (Cerebellum)
Berfungsi untuk mengendalikan & Mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh. Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.
3. Otak Tengah (Mesensefalon)
  • Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang) 
  • Di depan otak tengah ada talamus (Pusat pengatur sensoris) Dan hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera makan, Keseimbangan cairan tubuh)
  •  Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).







PELINDUNG OTAK
1. TENGKORAK.
2. RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
3. TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).

  • DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang) 
  • ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan limfa) 
  • PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
 
SUMSUM
1. SUMSUM LANJUTAN (MEDULLA OBLONGATA).
  • Banyak mengandung ganglion otak. 
  • Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
2. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA SPINALIS)
  • Fungsi : (1) Penghubung impuls dari dan ke otak. (2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks. 
  • Di bagian dalam ada (1) akar dorsal mengandung neuron sensorik. (2) akar ventral mengandung neuron motorik. 
  • Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi.

 
 Saraf Tepi (Saraf perifer)
Untuk menhantarkan impuls dari reseptor ke pusat saraf (saraf aferen) selanjutnya dari pusat saraf ke efektor (saraf eferen).
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf.
Pleksus = jaringan urat saraf.

Sistem Saraf Tepi
1. 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
  • 3 pasang saraf sensori. 
  • 5 pasang saraf motori. 
  • pasang saraf gabungan. 
2. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
  • 8 pasang saraf leher (servikal). 
  • 12 pasang saraf punggung (Torakal)
  • 5 pasang saraf pinggang (Lumbal). 
  • 5 pasang saraf pinggul (Sakral)
  • 1 pasang saraf ekor (Koksigial).
 

Sistem Saraf Simpatis
  • Terdiri dari 25 pasang simpul saraf. 
  • Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang. 
  • Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar. 
  • Pra ganglion pendek. 
  • Praganglion urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion. 
  • Post ganglion urat saraf yang berada pada ujung ganglion. 
Sistem Saraf Parasimpatik
  • Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ yang dibantu. 
  • Berpangkal pada medulla oblongata
  • Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis. 
  • Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral
 

GERAK
1. Gerak Sadar
  • Memerlukan kerjasama dari kulit otak . 
  • Jalannya rangsang Reseptor saraf sensorik otak saraf motorik efektor
2. Gerak Otomatis
  • Gerak yang sudah menjadi kebiasaan akhirnya tidak butuh dipikirkan lagi. 
  • Masih membutuhkan kerjasama dari kulit otak.Misal : menulis, mengayuh sepeda.
3. Gerak Refleks
  • Tidak membutuhkan kerjasama dari kulit otak (tidak memerlukan kontrol otak). 
  • Lengkung refleks jarak terpendek untuk gerak refleks. 
  • Jalannya rangsang : 
Reseptor saraf sensori sel saraf asosiasi saraf motorik efektor.
  • Refleks otak saraf asosiasi ada di dalam otak misal : mengedip. 
  • Refleks sumsum tulang belakang sel saraf asosiasi ada di dalam sumsum tulang belakang misal : refleks pada lutut.
 
Prinsip Penghantaran impuls dapat melalui dua cara, yaitu:
• Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
• Penghantaran Impuls melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.

 
NEUROTRANSMITER adalah Zat kimia yang dapat menyebrangkan impuls dari neuron pra sinapsis ke post sinapsis.
Macam-macam neurotransmiter:
1. Asetilkolin diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase (dihasilkan oleh membran post sinapsis).
2. Noradrenalin terdapat pada sistem saraf simpatik.
3. Serotonin terdapat di otak.
4. Dopamin terdapat di otak.

#ISTILAH

  • Reseptor = satu/sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. 
  • Efektor = sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsang. Contoh otot dan kelenjar. 
  • Neuron = sel saraf. 
  • Urat saraf = akson + dendrit yang bergabung dalam satu selubung. 
  • Ganglion/simpul saraf = kumpulan badan sel saraf. 
  • Dendrit = serabut saraf pendek untuk mengirimkan impuls ke badan sel saraf. 
  • Akson = neurit = serabut saraf panjang untuk mengirimkan impuls dari badan ke jaringan lain. 
  • Selubung serabut saraf : selaput myelin dan selaput neurilemma. 
  • Selaput myelin Lapisan lemak yang merupakan kumpulan sel schwann yang menempel pada akson. Fungsi : 1. Melindungi akson. 2. memberi nutrisi. 
  • Selaput neurilemma membran plasma sel schwann. 
  • Nodus ranvier bagian akson yang tidak terbungkus myelin. Fungsi : mempercepat penghantaran impuls. 
  • Sel schwann sel glia (sel yang menunjang dan melindungi neuron) yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin. 
  • Telodendria = Ujung akson dari saraf motoris.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Mahasiswa Analisis Kesehatan